Ketika Suami Membagi Cinta
cahaya redupnya memantul di genangan air halaman. Arunika duduk termenung, memeluk kedua lututnya sambil b
kan sepakat menjadikannya kambing hitam. Tubuhnya lelah, pikirannya kacau, dan hatinya hancur. Namun, entah dari mana
selimut. "Kak, masuklah. Dingin sekali di
sembab. "Aku butuh udara, Nay. Kalau di dal
t. "Aku tahu semua ini berat. Tapi Kakak nggak sendirian. Aku
tahu harus mulai dari mana. Semua bukti seakan
egitu, kita cari bukti baru. Kit
tu Laras... tapi tanpa bukti, aku han
ng seperti Laras tidak akan mudah terungkap. Tapi inga
taman. Hujan membasahi kaca depan, sementara wipernya bergerak bolak-bali
rius semalam. Kata-kata pria itu terus tern
arti selama ini ia telah melakukan kesalahan besar. Ia terlalu cepat
aguan. Bagaimana jika ini hanya jebakan baru?
ul di layar. Dirga menatapnya sebent
apa,
r tadi. Kenapa kamu biarkan dia? Itu hanya mempermal
ri. "Itu bukan u
li sama kamu. Aku nggak tahan liha
ga dingin. "Aku yang tahu
a tidak menyangka Dirga akan menjawab seperti i
buat kamu, Dirga. Aku harap
Dirga menutup telepon.
m dari sebelumnya. Beberapa rekan kerja sengaja meletakkan koran gosip murahan di meja A
ar saat menyapu koran itu ke tong sampah. Namun, tawa-tawa k
isa senyum, padahal sudah j
muka
dia, udah malu
menutup pintu rapat-rapat. Ia bersan
Bima, rekan kerjanya yang dulu sering memban
buat kamu. Tapi aku percaya, kamu
aca. "Terima kasih, Bim... tapi apa artinya satu or
cara begitu. Dunia bisa salah. Yang penting kamu
nggamnya erat. Kata-kata Bima memberi
erbicara dengan Rendra. Wajahnya muram se
n itu? Padahal bukti sudah jelas.
ungkin karena dia masih cinta. Cinta itu membutakan, Ras. Kamu
engan mata penuh ambis
satu skandal lagi, yang lebih besar. Kali
ria misterius. Kali ini di sebuah gudang
tikan sesuatu. Tapi saya tidak bisa pastik
shdisk itu dengan
a yang kamu in
kebenaran terungkap. Percayalah, orang terd
detak kencang. Kata-kata itu
a. Tangannya menggenggam foto pernikahannya dengan
rcaya aku? Aku ingin menyerah,
tara menyerah dan bertahan.
sama Rendra. Mereka menyusun skenario untuk memb
rahasia mulai terbongkar. Seseorang tela
roda takdir m
mahami betapa kacau kehidupan Arunika. Ia duduk di ruang tamu, lampu sengaja
ir runtuh, tentang harga dirinya yang diinjak-injak, dan tentang Mireya, putri
menahan air mata. Ia ingin kuat, ta
m. Setelan jasnya basah oleh hujan. Arunika bangkit spontan, ingin me
Arunika pelan, mencoba menutupi ke
menaruh jasnya di gantungan, la
" panggil
Ia menoleh, menatap Arunika lama. "Ak
pas. "Kamu masih n
s panjang. "Aku ingin percaya. Tapi semua buk
ja, Dirga. Apa kamu lebih percaya bukti yang mereka suguhkan, atau
r. Ada keraguan, ada konflik d
an daripada kata-kata tajam. Arunika akhirnya b
elumnya. Sebuah video beredar di media sosial-video yang menampilkan
ik, beberapa terang-tera
rnyata benar
rumor, tapi
aminya din
eolah ingin meloncat keluar. Ia tidak pernah melakukan itu. Tapi video it
Tangannya gemetar saat membuka ponsel. Benar saja, puluhan pe
s. "Tuhan... kenapa se
itu di laptopnya bersama Rendra. Wa
idak akan bisa berku
n. "Dirga pasti akan percaya sepenuhnya setelah ini. D
"Ya. Tidak akan ada ya
ata lain yang mengawasi mereka. Seseorang d
ikirannya kacau. Ia sudah melihat video itu. Bagian dirinya ingin m
ria misterius. Malam ini, ia nekat mem
erlihat jelas: Laras dan Rendra bertemu dengan seseorang yang memb
a meremas meja. Jadi ben
i yang dipotong-potong untuk memunculkan wajah Arunika. Aslinya, wanita da
hnya gemetar. "Ya Tuhan... selam
jendela. Matanya bengkak karena terlalu banyak menangis. I
suara Dirga t
hanya untuk menuduh lagi, lebih baik jang
getar. "Bukan untuk menuduh.
ga dengan sorot penuh luka. "Kamu bahkan nggak tahu betapa sakitnya aku
caya pada apa yang kulihat. Tapi sekarang aku tahu kebenarannya
risak. "Ka
nya buktinya. Aku janji, aku akan member
m-dalam. Rasa sakitnya masih ada, tapi
mudah. Laras dan Rendra te
Arunika semakin heboh. Media besar mula
anksi. "Kalau ini benar, reputasi perusahaan bi
gar. Namun sebelum keputusan dijatuhkan, Di
lah," ucapnya lantang.
g menoleh,
TV dan video asli yang belum disunting. Semua mata ter
ham. "Kalau begitu, kita harus meninjau ulan
n tangis. Untuk pertama kalinya,
pecah berantakan. "Kenapa bisa begini?! Harusnya vide
s. Mungkin Dirga punya orang dalam. Tap
rtemen diketuk keras. Suara pria berse
ing berpandangan, wa
bersama Dirga. Hatinya masih campur ad
semuanya. Aku tahu aku nggak pantas dimaafkan begitu saja, tapi i
aligus rindu. "Aku nggak tahu apakah aku bisa percaya lagi
Aku akan buktikan. Dengan waktu, dengan keset
m waktu lama, Arunika merasaka
khir. Karena orang seperti Laras dan