icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Suami Membagi Cinta

Bab 2 sedikit terobati

Jumlah Kata:2018    |    Dirilis Pada: 25/09/2025

bangun lebih awal dari biasanya. Matanya sembap, masih menyimpan jejak tangisan semalam. Namun ketika

ari ini Mama antar

ap lembut ramb

malas, lalu tersenyum. "Mama yang

sejenak sebelum menjawab, "Papa sibuk, S

lalu memeluk erat ibuny

anggang, telur mata sapi, dan segelas susu untuk Mireya

a bersorak riang sambil

an putrinya. "Kalau habis sarapan

dengan gaya memberi horma

g meja-tempat Davin seharusnya duduk-hatinya kembali kosong. Pagi-pagi seperti ini hamp

aan yang menusuk. Ia tahu, berharap pada

inya bercerita. Tentang teman-temannya, tentang mai

t kelas balet?" tanya Mi

ak murah. Tapi ia tak sanggup mengecewakan ana

ya langsung memeluk ibunya be

ipi putrinya sebelum melepas

apa saat, memandanginya dengan mata berkaca-kaca. Satu-satun

bekerja sebagai editor lepas untuk sebuah penerbitan. Pekerjaan itu bukan hany

a-kata Selina yang kemarin meneleponnya ter

enar Davin mencintai wanita itu? Jika iya, kenapa ia masih

nghantuinya, tapi

Davin sudah berada di sana lebih dulu. Pria itu berdiri dengan tubuh teg

begitu melihat Arunika. "Aku ta

. "Aku tidak tahu kamu akan

ai lebih cepat," j

n, Mireya berceloteh riang, seakan tidak peduli pada

lain pada Davin. Kali ini ia menggambar dir

nya Davin, pura

adaku. Dia suka kasih aku cok

megang kemudi hampir gemetar. Jadi

at kaca spion, tapi ia tidak berkata apa-apa.

Arunika mendatangi Davin yang s

menemui Mireya?" suarany

aptopnya, lalu menatap Arunika. "Dia ingin

enahan amarah. "Aku ibunya, Da

Dia juga bagian da

rasa sesak. "Bagian hidupmu, bukan

ini lebih sul

"Kamu ingin bersama Selina, silakan. Tapi jangan tarik Mire

i Selina. Tapi jangan larang aku dekatkan dia pada Mi

u begitu tega... bahka

kata pelan, "Aku tidak p

n dia bingung dengan kehadir

mereka saling mengunci, penuh lu

janya, Arunika menangis sendirian di kamar. I

yerah sekarang, Mireya akan tumbuh dalam baya

umah. Namun anehnya, setiap malam ia tetap pulang. Bahkan ketika ia jela

pria itu tidak pergi saja? Apa

r untuk mengambil air, ia mendengar suara di r

a aku." Suara Davin terdengar tegang. "

ku di balik pintu. Ha

adamu, tapi aku juga tidak bis

a menutup mulutnya rapat-

an. Jadi, Davin masih memikirkan dirinya?

arapan. Ia ingin bertanya, ingin tahu apa yang

, menyeruput kopi, lal

irinya sendiri, "Kamu tidak pernah benar-benar pe

n, namun tetap bertahan. Arunika mulai terbiasa dengan

ang: Mireya. Selama ia masih puny

tau lambat, Davin ha

ma, Arunika duduk di tepi ranjang dengan buku terbuka di pangkuannya. Namun matanya kosong, tidak benar-benar memba

lepaskan Aruni

, ada sedikit harapan, tapi juga kebingungan. Apakah Davin benar-benar masih

sudah longgar, kemeja sedikit kusut. Arunika mengangkat k

tanya Davin,

awab Aruni

eletakkannya di meja, lalu masuk kamar mandi tan

unya. Ia merasa semakin asing dengan pria

rah satin membalut tubuhnya, bibirnya dilapisi lipstik dengan warna serupa. Ia menatap pantulan diri

aranya lemb

uara di seberang terdeng

a tertawa kecil. "Kamu tahu aku tidak b

pas. "Aku lelah.

ggu, Davin. Sudah berapa lama aku harus berada di posisi ini? Menjadi bayan

ulai lagi

mu bilang mencintaiku. Tapi apa artinya kalau

pelipisnya, merasa kepalanya semakin berat. "Kam

Jangan bohong, Davin. Kamu tidak mencintainya. Pernikahan k

rnya, suaranya tegas. "Dia anakku

p bersama kita. Aku tidak masalah. Tapi Arunika... dia yang sel

apan marah. Ia benci kalah. Dan ia tidak akan membiarka

ejut melihat Selina berdiri di sana. Wanita itu memakai setelan elegan, kacamata hitam menggan

lina ringan, seola

"Apa yang kamu

padaku kemarin bahwa hari ini ada acara di s

. "Kamu tidak berhak ikut

r dengan Mireya. "Hai, Sayang. Selama

Bu Selina!" Ia memeluk

an itu. "Mireya, ayo masuk," ucapn

"Kamu bisa larang aku bicara denganmu, tapi kamu tidak bisa lara

"Kalau kamu benar-benar mencintai Davin, seharusnya kam

adi milikku sejak lama. Kamu hanya menggenggam stat

reya lebih erat, lalu berjalan menjauh. Tapi di dalam

wal, Arunika tidak bisa menahan diri l

bicara," kat

tap istrinya dengan wajah

u bertemu dengannya pagi ini. Dia ada

lalu berkata, "Aku tida

ta tanpa izinku? Apa kamu sudah tid

engan nada tegas. "Tapi aku juga tidak bisa begitu saja

kaca-kaca. "Bagian dari hidupmu? L

ersiksa? Aku tahu aku salah. Aku tahu aku membuatmu menderi

eperti paradoks. "Kamu mencintainya, tapi kamu tida

lalu menjawab lirih

menutup wajahnya dengan kedua tangan, sementara Davin berdiri m

. Pesan dari Davin belum juga masuk. Wajahnya gelap. Ia tidak pe

ngkirkanku begitu saja, dia

mau menunggu lebih lama. Pilih aku, ata

tombol kirim den

runika yang sedang menidurkan Mireya tidak tahu, bahwa di r

an kasar. Ia menenggelamkan wajah ke dalam kedua tangannya, merasa

dirinya sendiri: Apa aku akan kehilangan ked

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka