icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pengantin Paksa Tuan Kejam

Bab 4 Malam itu langit terlihat begitu kelam

Jumlah Kata:1091    |    Dirilis Pada: 22/08/2025

dalam gubuk kecil di tepi hutan, suara kayu terbakar dari tungku terdengar pelan, berbaur dengan suara jangkrik yang bersahut-sahutan. A

a tersengal-sengal. Luka di bahunya masih mengeluarkan

. Perban ini harus diganti," pinta

dut rumah, mengambil sehelai kain yang sebelumnya sudah d

i kulit sang pria. Arunika menggigit bibirnya, menahan rasa mual sekaligus takut. Ia tak per

bisa sampai ke sini?" tanya

li fokus menekan luka dengan kain bersih. "Nenek juga tidak

yang memburu pria ini? Apakah orang yang sama yang dulu membunu

rtutup kini berusaha terbuka sedikit. Suaranya s

purung kelapa dan menyodorkannya ke bibir pria itu. Dengan susah paya

.. kalian...,"

runika sambil menatap penuh kewaspadaan. "Siapa kamu s

njawab. Matanya menutup kembali

n cemas. "Nenek, apa kita tidak sebaiknya mela

! Jangan sampai orang desa tahu ada dia di sini.

yang bahkan tanpa rasa malu pernah datang ke gubuk mereka, menawarkan-atau lebih tepatnya memaksa-Ar

eka sembunyikan, bukan hanya pria itu yang aka

gal di sini bagaimana?" suara

ah Tuhan yang menentukan," sahut nenek Jayanthi dengan manta

nenangkan sang nenek. Mereka berdua sama-sama tahu, kedatangan pria ini bukan h

a. Ia terkejut mendapati cahaya pagi menyelinap masuk lewat celah-celah dinding bambu

am sebelumnya. Arunika mendekat pelan, ingin memastikan suhu tub

anya parau, tapi lebih

hati-hati. "Aku menemukanku di bel

ama sebelum akhirnya ber

elan. Nama itu asing di tel

rti menyimpan beban berat yang tak bisa ia ucapkan. "Aku

, bingung sekaligu

t. "Kalau begitu, jangan banyak bicara dulu. Istirahatlah. Kami tidak

emah, lalu kembal

-hati, memastikan tak ada orang desa yang tahu keberadaan pria itu. Setiap kali ada tetangga

mpok orang asing masuk ke wilayah hutan. Mereka dicurigai me

a salah satu dari orang-orang itu?

kecil dekat rumah, ia dikejutkan oleh suara langkah berat

mas

ya beberapa langkah darinya. Senyum

an. "Kau makin cantik saja. Apa ka

taran suaranya. "Aku... aku

u pikir aku punya waktu menunggu selamanya? Kau tahu sendiri bagaimana keadaan nen

nya bergetar. Ia tahu betul apa maksud dari ancaman itu. B

ah gubuk. Rama muncul, meski masih terlihat le

ngancam mereka,"

jahnya seketika berub

gaimana bisa Rama keluar? B

ku bukan siapa-siapa. Tapi aku tidak akan diam

ngkah mengintimidasi. "Berani sekali kau bic

seorang pengecut yang hanya berani me

ra benar-benar murka. Dan benar saja-wajah Br

akan mencari tahu siapa kau sebenarnya. Dan

dan pergi, meninggalkan Arunika yang masih gemetar

nopang tubuhnya. "Kenapa kau keluar

bih baik aku menantang dia sekarang, daripa

Kata-kata Rama membuatnya bingung antar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Malam itu hening2 Bab 2 dililit kain lusuh3 Bab 3 hanya menunggu waktu4 Bab 4 Malam itu langit terlihat begitu kelam5 Bab 5 terbaring lemah6 Bab 6 meneteskan rembesan kecil ke lantai tanah7 Bab 7 pagi kali ini berbeda dari biasanya8 Bab 8 Nenek Wati sudah terjaga9 Bab 9 kejadian semalam10 Bab 10 tubuhnya terbungkus gaun tidur11 Bab 11 menyimpan rahasia12 Bab 12 halaman rumah13 Bab 13 perbukitan14 Bab 14 mengusir rasa kantuk15 Bab 15 tampak mendung16 Bab 16 terutama tatapan mata pria itu17 Bab 17 lega karena semalam18 Bab 18 penuh misteri19 Bab 19 tidak sepenuhnya nyenyak20 Bab 20 Malam tadi21 Bab 21 tidak mengucapkannya22 Bab 22 Jantungnya berdetak tak menentu23 Bab 23 Semalam ia dan Leonardo tidak berbicara banyak24 Bab 24 menyiapkan kopi25 Bab 25 memenuhi ruangan26 Bab 26 menghapus semua masalah27 Bab 27 semalam terasa gelisah28 Bab 28 kegelisahan29 Bab 29 belum terselesaikan30 Bab 30 memberanikan diri31 Bab 31 Matanya sembab32 Bab 32 Kenapa kau di sini 33 Bab 33 malam sebelumnya dengan Isabella34 Bab 34 Pesan singkat itu berbunyi35 Bab 35 Isabella tidak akan berhenti36 Bab 36 Isabella siap melancarkan serangan37 Bab 37 manfaatkan38 Bab 38 dibuktikan dengan rekaman39 Bab 39 merasakan ketenangan40 Bab 40 sedikit waktu41 Bab 41 menyusun rencana42 Bab 42 lebih personal43 Bab 43 aura berbeda44 Bab 44 mengubah arah kehidupan45 Bab 45 Waktu seakan berlari46 Bab 46 kalangan bisnis47 Bab 47 Malam itu langit gelap pekat48 Bab 48 pertarungan terakhir49 Bab 49 tumbangnya musuh50 Bab 50 merasakan ikatan baru yang menguatkan51 Bab 51 Waktu sudah lewat tengah malam52 Bab 52 Setelah masa pemulihan53 Bab 53 Waktu seolah melambat54 Bab 54 keputusan diambil55 Bab 55 mundur darinya56 Bab 56 membuatnya merasa aman