icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pengantin Paksa Tuan Kejam

Bab 3 hanya menunggu waktu

Jumlah Kata:1112    |    Dirilis Pada: 22/08/2025

is yang menggantung rendah di antara pepohonan. Suara burung bersahut-sahutan, menandai datangnya hari baru. Nam

asih tertidur di tikar, tubuh renta itu kelelahan setelah semalam mereka harus berjaga. Dari bili

elaki itu memang membawa bahaya? Bagaimana jika kehadirannya justru menyeret mereka lebih

andar, wajahnya masih pucat, namun matanya menyala ta

uaranya serak

ngat. "Minum dulu. Kau butuh banyak

an, lalu menghela napa

enguasai hatinya. "Arga... siapa yang sebenarnya mengejarmu? Sem

i jelas. "Aku dulunya tinggal di desa. Bukan desa kalian, tapi desa tetangga yang lebih besar. Aku bekerja pada seseorang... orang yang sang

mata. "Orang berk

au tahu. Yang jelas, dia punya hubungan

a satu nama yang muncul-Rangga Prakoso. Le

bergetar, "apakah... ap

ia tidak langsung menjawab. Hening sesaat membuat suas

nya berdetak kencang. Seolah semua teka-teki yang

engan kematian orang tuak

rdiam, lalu menghela napas panjang. "Aku tidak tahu pasti. Tapi aku pernah mendengar n

Almira. Ia menggigit bibir, hatinya

rnya masuk. Wajahnya suram. "Mira, jangan memaksa Arga bicara terlalu banyak. Dia

ah hidup dalam bayang-bayang ketakutan bertahun-tahun. Kalau benar Rangga

ngan mata berkaca-kaca. "Nenek

ia punya jaringan luas. Orang-orang tunduk padanya bukan karena hormat, tapi karena takut. Dia menyembunyikan banyak r

duk, menggenggam ujung kainnya erat-erat. Ke

eka memberi makan dengan bubur sederhana, mengganti perbannya, dan menyembun

merendam baju-baju lusuh sambil termenung. Wajah Arga terus terbayang di kepalanya

a menoleh cepat. Dari balik pepohonan, tampak dua orang le

anya, Almira," salah satu

, menahan gugup. "Ad

n nakal. "Kami hanya ingin memastikan kau bai

"Aku tidak perlu perhat

u tahu, sebentar lagi kau akan jadi milik Tua

marah. Ia ingin lari, tapi mereka menghadang. Untung

ulang se

kecil sebelum pergi. "Besok-besok kita sambun

mpainya di gubuk, ia langsung masuk, wajahnya pucat. A

?" tanya

nangkan diri. "Tidak... hanya o

gangguan biasa. Mereka mata-mata

a punya banyak rahasia kelam. Katakan padaku satu hal-kenapa oran

yang membuat orang lain bergantung padanya. Hasil bumi, perdagangan gelap, bahkan

"Itu sebabnya nenek selalu melarangmu melawan, Mira.

u kita terus diam, dia akan terus berkuasa. Dia akan terus m

erkata, "Mungkin... kau memang ditakdirkan u

tu menusuk dalam, seperti sebuah

uar gubuk, berdiri di bawah langit bertabur bintang. Angin malam

rahasia Rangga? Kalau benar begitu, aku akan mencar

tan, panjang dan nyaring. Hatinya merinding. Entah ken

sebenarnya masih terjaga. Matanya menatap lang

Tapi... mungkin gadis ini memang kun

t: Almira, Arga, dan Rangga. Dan semuanya hanya menunggu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Malam itu hening2 Bab 2 dililit kain lusuh3 Bab 3 hanya menunggu waktu4 Bab 4 Malam itu langit terlihat begitu kelam5 Bab 5 terbaring lemah6 Bab 6 meneteskan rembesan kecil ke lantai tanah7 Bab 7 pagi kali ini berbeda dari biasanya8 Bab 8 Nenek Wati sudah terjaga9 Bab 9 kejadian semalam10 Bab 10 tubuhnya terbungkus gaun tidur11 Bab 11 menyimpan rahasia12 Bab 12 halaman rumah13 Bab 13 perbukitan14 Bab 14 mengusir rasa kantuk15 Bab 15 tampak mendung16 Bab 16 terutama tatapan mata pria itu17 Bab 17 lega karena semalam18 Bab 18 penuh misteri19 Bab 19 tidak sepenuhnya nyenyak20 Bab 20 Malam tadi21 Bab 21 tidak mengucapkannya22 Bab 22 Jantungnya berdetak tak menentu23 Bab 23 Semalam ia dan Leonardo tidak berbicara banyak24 Bab 24 menyiapkan kopi25 Bab 25 memenuhi ruangan26 Bab 26 menghapus semua masalah27 Bab 27 semalam terasa gelisah28 Bab 28 kegelisahan29 Bab 29 belum terselesaikan30 Bab 30 memberanikan diri31 Bab 31 Matanya sembab32 Bab 32 Kenapa kau di sini 33 Bab 33 malam sebelumnya dengan Isabella34 Bab 34 Pesan singkat itu berbunyi35 Bab 35 Isabella tidak akan berhenti36 Bab 36 Isabella siap melancarkan serangan37 Bab 37 manfaatkan38 Bab 38 dibuktikan dengan rekaman39 Bab 39 merasakan ketenangan40 Bab 40 sedikit waktu41 Bab 41 menyusun rencana42 Bab 42 lebih personal43 Bab 43 aura berbeda44 Bab 44 mengubah arah kehidupan45 Bab 45 Waktu seakan berlari46 Bab 46 kalangan bisnis47 Bab 47 Malam itu langit gelap pekat48 Bab 48 pertarungan terakhir49 Bab 49 tumbangnya musuh50 Bab 50 merasakan ikatan baru yang menguatkan51 Bab 51 Waktu sudah lewat tengah malam52 Bab 52 Setelah masa pemulihan53 Bab 53 Waktu seolah melambat54 Bab 54 keputusan diambil55 Bab 55 mundur darinya56 Bab 56 membuatnya merasa aman