icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Suamiku Memilih Maduku

Bab 4 rumah begitu ramai

Jumlah Kata:1025    |    Dirilis Pada: 17/08/2025

kan resep baru yang katanya ia pelajari dari internet. Radwan menemani

dirinya sendiri. Ia merasa seperti orang asi

n omelet keju. Enak, nggak?"

u mengangguk puas. "Wah, ena

i uduk buatannya yang ia siapkan sejak subuh

?" tanya Radwan sekila

ggeleng. "

eluar sebelum air matany

kembali menerima

at rumahmu. Boleh ki

kan itu, ia semakin jauh dari batas. Tapi hatinya lemah. Ia

u di taman dekat

wa sebungkus kecil martabak manis. "Aku in

reka duduk di bangku taman, mengobrol ringan. Arlisa tertawa k

g memperhatikan. Radwan, yang kebetulan lewat, melihat ist

n lebih banyak diam, tatapannya tajam

h ketika mereka hanya

jut, menoleh

n." Radwan menekankan kata-katanya. "

berdetak kencang. "A-aku... dia c

. "Apa teman lama itu yang akhir-akhir ini sering

getar di pangkuan. Ia ingin me

i. "Lis, aku nggak bodoh. Aku tahu

rgi ke kamar Raline, meninggalkan Arlisa y

balkon, memandangi langit gelap yang tanpa bi

ung. Tapi aku nggak bisa jauh dari

dengan jari gemetar: "Fa, Radwan lihat

Kalau Radwan benar-benar sayang, dia nggak akan biarkan kamu me

u menggoda, tapi juga menakutkan. Ia tahu Rafa benar-Radwan sudah

awal. Ia tidak langsung masuk kamar Raline, ta

pangg

leh gugup.

ingin kamu jujur. Apa kamu...

pi ia paksa menahan. "Bukan begitu, Bang. Aku masih sayang sama

at-cepat mengalihkannya. "Aku memang salah. Tapi Lis, jangan samp

embeku. Apakah itu peringatan? Apa

ring memperhatikan gerak-gerik Arlisa. Setiap kali ia hendak k

takut. Ia tahu suaminya bisa berubah ke

di sisi lain,

ni. Kamu bisa mulai lagi

percaya, tapi bayangan rumah, pernikahan,

ne menghampiri Arlisa di ruang keluarga. Senyum Ra

h sering sama aku, ya. Tapi tolong jangan salah paham. Aku nggak p

Aku tahu. Aku yang mengizinkan abang menikah lagi

rharap Mbak juga bahagia. Jan

agaimana ia bisa bahagia, ketika suaminya lebih mem

ar-benar merasa terjebak. Ia berjalan ke dap

n... atau pergi?" guma

ria yang dulu membuatnya yakin pada masa depan. Tapi bayangan waja

ke wastafel, bercamp

adwan sudah menunggu. Wajah suam

n lagi. Kalau kamu memang sudah nggak bahagia sa

Ia tahu Radwan sudah semakin curiga, dan se

, Bang. Tapi aku juga lelah menunggu. Ak

angis tanpa suara, sementara Radwan menata

Rafa kembali m

dirian. Aku di sini,

erat-erat. Ia berada di titik

. Tapi satu langkah benar, ia mungkin

u, Arlisa hanya bisa berbisi

tapi aku belum tahu si

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka