Suamiku Memilih Maduku
kan resep baru yang katanya ia pelajari dari internet. Radwan menemani
dirinya sendiri. Ia merasa seperti orang asi
n omelet keju. Enak, nggak?"
u mengangguk puas. "Wah, ena
i uduk buatannya yang ia siapkan sejak subuh
?" tanya Radwan sekila
ggeleng. "
eluar sebelum air matany
kembali menerima
at rumahmu. Boleh ki
kan itu, ia semakin jauh dari batas. Tapi hatinya lemah. Ia
u di taman dekat
wa sebungkus kecil martabak manis. "Aku in
reka duduk di bangku taman, mengobrol ringan. Arlisa tertawa k
g memperhatikan. Radwan, yang kebetulan lewat, melihat ist
n lebih banyak diam, tatapannya tajam
h ketika mereka hanya
jut, menoleh
n." Radwan menekankan kata-katanya. "
berdetak kencang. "A-aku... dia c
. "Apa teman lama itu yang akhir-akhir ini sering
getar di pangkuan. Ia ingin me
i. "Lis, aku nggak bodoh. Aku tahu
rgi ke kamar Raline, meninggalkan Arlisa y
balkon, memandangi langit gelap yang tanpa bi
ung. Tapi aku nggak bisa jauh dari
dengan jari gemetar: "Fa, Radwan lihat
Kalau Radwan benar-benar sayang, dia nggak akan biarkan kamu me
u menggoda, tapi juga menakutkan. Ia tahu Rafa benar-Radwan sudah
awal. Ia tidak langsung masuk kamar Raline, ta
pangg
leh gugup.
ingin kamu jujur. Apa kamu...
pi ia paksa menahan. "Bukan begitu, Bang. Aku masih sayang sama
at-cepat mengalihkannya. "Aku memang salah. Tapi Lis, jangan samp
embeku. Apakah itu peringatan? Apa
ring memperhatikan gerak-gerik Arlisa. Setiap kali ia hendak k
takut. Ia tahu suaminya bisa berubah ke
di sisi lain,
ni. Kamu bisa mulai lagi
percaya, tapi bayangan rumah, pernikahan,
ne menghampiri Arlisa di ruang keluarga. Senyum Ra
h sering sama aku, ya. Tapi tolong jangan salah paham. Aku nggak p
Aku tahu. Aku yang mengizinkan abang menikah lagi
rharap Mbak juga bahagia. Jan
agaimana ia bisa bahagia, ketika suaminya lebih mem
ar-benar merasa terjebak. Ia berjalan ke dap
n... atau pergi?" guma
ria yang dulu membuatnya yakin pada masa depan. Tapi bayangan waja
ke wastafel, bercamp
adwan sudah menunggu. Wajah suam
n lagi. Kalau kamu memang sudah nggak bahagia sa
Ia tahu Radwan sudah semakin curiga, dan se
, Bang. Tapi aku juga lelah menunggu. Ak
angis tanpa suara, sementara Radwan menata
Rafa kembali m
dirian. Aku di sini,
erat-erat. Ia berada di titik
. Tapi satu langkah benar, ia mungkin
u, Arlisa hanya bisa berbisi
tapi aku belum tahu si