icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Pelarian Cinta

Bab 4 Part 04

Jumlah Kata:1392    |    Dirilis Pada: Hari ini10:06

tan menginap di sini?"

asan bungalo yang rimbun karena banyak perpohonan rindang. Pemandangan d

elarikan diri dari rumah mbak, bukan?" ta

a malah cepat-capat tur

karena dibelit kain, ia berjal

bayar, bilang terima kasih saja tidak! Nanti

eluar dari bungalo itu. Jalan itu tida

ar mobilnya di ujung pelataran.

ah dan sampai di depan lobi lagi,

adang, ia berusaha mena

langsung membuka pintu begitu mobil melintas perlahan-lah

tidak membawa dompet." seru

elakang, dengan muka di tekuk les

bahkan saya tidak punya kartu identitas sama se

ulang saja, Mbak?" tany

rakhir juga masal

kau memulangkan saya, itu sama artin

rumah untuk mbak?" keluh pemuda

al di tempat yang penuh den

da tidak sabar. "Bagaimana jika mbak

a sedang mencari-cari saya, tapi juga memburu mu! Menelpon kantor mu, menanyakan alamat mu, dan mung

gis. Menggaruk-garuk kep

anik. "Jadi sekarang

ain." Cinta mengangk

sedikit pun dari tempa

biarkan mu pergi, tidak ada jaminan kau tidak akan membe

pemuda itu dar belakang, lalu i

paksa saya ja

u terkesi

tua menurun juga ke Mbak!

upir pergi begitu saja, terpaksa pemuda itu memarkirkan mobilnya. Ia l

berubah. Ia tidak lagi menunjukkan rasa sungkan mala

anku," katany

."Kau cuma dibayar untuk menyeti

iri. "Dasar tidak tahu diri. Meski tidak puny

n?" tanya pemuda itu geram. "Percuma kau m

an segala!" balas Ci

u langsung menyambar tangan Cinta. Ketika Cinta berusaha melepaskan genggamanny

itu mengancam. "Kalau mereka sampai menolak kit

utik. Ia patuh saja ketika pemuda itu menariknya men

tanda tanya. Perempuan, berbadan gemuk da

amu iseng yang hanya menanyakan harga sewa kamar,

karena mukanya terlihat bermusuhan keti

m ramah sambil mengerlingkan mata. Ber

nya penuh r

ngalo, kami pe

ia tidak percaya bahwa pemuda dan gadis yang berdiri b

ng, sementara si pria mengenakan setelan jas lengkap dengan dasi kupu-kupu. Tapi kenapa

engenal sama sekali," kata si

senyuman manisnya. "Karena sekarang dia sudah jadi istri saya, saya dong yang harus membayar semuan

pat tersentak ketika melihat isi dompet itu. Dompet itu lumayan tebal,

menarik KTPnya dan mengambil salah satu kartu kr

enatap keduanya dengan

uda itu sambil memamerkan seder

meja tempatnya bertugas. Ia menjenguk ke bawah kaki

selembar pakaian pun, kan?" tanya pemuda itu santai, sam

Cinta dan tiba-tiba mendarat

sayang?" bi

mpar pemuda itu sekeras-kerasnya, tapi

enyunggingkan senyum ramah. "Saya pilihkan bungalo

semprot Cinta begitu pint

tarkan mereka telah

sandiwara kita!" bal

udukan mereka telah seri. Tanpa pertolongann

owok ini semakin besar kepala saja," pikirnya kesal. "Ment

mengantarkanmu ke penginapan?" sahut pemuda itu dingin. "Tugasku

ngannya di dada, lalu menyi

lamat sampai ke dalam kamar. Kura

h. Ia melangkah hilir-mudik di dalam kama

harus kulakukan?" sindir pemuda itu

ka akan menginterogasimu." Cinta berpikir panik

punya pil

intai?" Cinta menatap pemuda itu dengan mata yang menyorot kesedihan yang mendal

apa yang menimpa gadis ini. Sebetulnya ia mulai kasihan, tapi lagak

ta melangkah terhuyung-huyung sambil memegangi perutnya. Gadis itu menerob

sampai terdengar suara air pembilas kloset. La

kelkan telah berubah. Ia langsung men

ak?" tanya pemuda itu den

ai tempat tidur dengan susah payah, dan

sama, tetapi bukan dari pemuda itu yang bert

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka