Gairah Pelarian Cinta
n.....Di rumah o
la-mula Sekar masih mema
a kosong melompong, lalu ia be
andi itu, Cinta
ah dan membuka semua pintu kamar di r
kang, sudah ia cari. Tetapi,
.!" Makin lama panggi
duli lagi dengan kain yang melilit kedua kakinya. Diangkatnya ka
dua itu ia periksa, dibuka dan ditutup kembal
ini Sekar menjeri
ngan panik seakan ingin melompat saja,
n jas lengkap, terlihat t
egitu, Ma?" tanya pramud
ar kalang kabut. "Cint
g....? Bagaimana bisa kabur? Bukankah semua pintu dan jendel
olan, para tahanan sering
Sekar
e rahasia, supaya maling tidak bisa menggasak habis barang-barang berharga!" sindir
ekar kalap. "Ternyata di dalam rumah send
inggang. Ia mengawasi satu persatu orang-
ta melarikan diri?" bent
, Ma." ejek Pramudya mencibir. "Tidak akan pernah
kar. Mereka ikut terkejut dengan kekacauan yang
saling menuduh, s
iap kali terjadi kericuhan? Sem
ng seperti lebah, ber
ngan. "Cukup saya saja yang bekerja pakai mulut di rumah ini! Tapi kalian.... Pakai tangan
di, Bu." lapor satpam dengan kepala
obol brangkas uang dan perhiasan Sekar, padahal seharusny
han?!" pekik Sekar j
sama ibu dan bapak." sahut
a orang di dalam mobil itu! Jangan-jangan kau malah tidak pernah bisa membedakan o
opoh-gopoh da
udya melerai. "Berhentila
a suaminya, seperti mendapat tempat untuk
ik siap untuk
ar berang. "Diriku sendiri? Selalu aku yang men
n membantah supaya emosi Sekar ist
Se
ini usiaku 47 tahun, istri dari Pra
enikahan perak. Kami berdua dikaruniai 3 orang
puan kedua kami beri nama Jelita Sukmawati Pramudya, dan
ma menantu perempuanku dan mereka dikaruniai seorang anak laki-laki
o Ruslan teman satu kampusnya dulu dan juga anak dari kolega bisnis suamiku, sekarang
ungsuku yang sangat kukasihi,
endengar pengakuan Cinta bahwa ia hamil, pada
ukai pacarnya Cinta, pria muda yang bernama Robi Hermawan terlihat m
tidak serta merta menikahkan Cinta anakku dengan Robi melainkan aku ingin menikahkan Cinta dengan anak rekanan bisnisku yang sudah mapan. Aku
uh hati pada Cinta sejak anakku masih SMA. Bahkan, ia tidak mempermasalahkan
i dengan kenyataan, Cinta nekat kabur da
alagi kalau kejadiannya seperti ini, tetapi aku juga tidak bisa menyalahkan keputusan yang i
sewot dan marah sama
sudah kacau balau sejak lama, Pa!
nyinyir suamiku. Padahal aku melakukan ini semua, unt
wanita bertangan besi, perfeksionis dan tidak mau di
it dalam kehidupan rumah tangga kami, hi
iaku baru 19 tahun sedangkan mas Pramudya
ncintai dan sudah berpacaran selama 3
berniat menjodohkan kami berdua, dan mungkin karena kami sama-sama saling menyukai membuat mereka sema
Adi Pratama, putra tunggal Notonegoro dan
eruskan usaha papanya. Perusahaan yang bergerak dibi
erintah dalam hal ekspor kayu dan penebangan hutan yang mesti memerlukan banyak biaya dan proses yang panjang seh
ang saat ini kami tempati, rumah pemberian papaku saat ka
ng anak. Putra sulungku Prima sudah berusia
ratapi bencana yang menimpanya, seperti ke
kut gagal lagi, padahal papaku mau membantunya memberikan modal
ala rumah tangga. Aku banting tulang mencari peng
berjaya sebagai pemilik perusahaan, yang selalu kuke
l dan status sosialku sebaga
a bantuan modal sama papaku, te
sam