Cegil Si Boss Mafia
h, Al." Baru kali ini ada wanita yang tanpa pikir panjang meminta bantuannya supay
bisa jadian sama dia. Jadi please, bantuin gue.
.. stalking dia sampe segitunya? Wah gila... kampus arsitek ke ekonomi aja jaraknya
h merasa senang, seolah Dika
uk membantu Alya. "Kalo gitu, gue tau harus ngajak lo ke mana," uj
gang. Tempatnya tidak terlalu besar, namun juga tidak ter
tadi ada kafe lebih rame di pinggir jalan," bisik Al
ngkat alis, mengarahkan pandanga
pojokan, sendirian dengan minuman dan snack di depannya. Terlihat tangannya
, ketemu Rey?" Alya panik sendiri dengan s
. Dia biasa nongkrong di sini," ucap Di
rtemu Rey kembali. Alasan apa lagi yang perlu dia katakan saat i
engan santai duduk di kursi kosong di depan Rey tanpa pe
gikutin gue?" tanya Re
cang. "Bukan ngikutin, cuma... kebetulan aja. Kayak kemarin. Kebetulan ju
rah Alya, dan berganti me
Rey, sambil berusaha menjelaskan padanya. "Eh, eh, saba
kelihatan tak sabar. "Gu
memiringkan kepalanya. Dia suka sekali menggoda Rey seperti ini. Senyuman jah
ar-benar tak habis pikir, teman sekolahnya in
erti apa enggak? Kalau lo main-main sama
ang nggak ngertilah. Orang lo aja gak pernah bilang konsekue
uk tangan meriah untuk keberanian Alya. Dia masih t
h dia benar-benar ingin memberi tahu atau tidak. Akhirny
et," gumam Rey, menatap A
k jadi batu. Lagian, lo juga gak nolak ngobrol sama gue. Padahal
tawanya, dia pun tertawa terbahak-bahak. "Sorr
Tapi di deketin cewek dikit aja ngindar mulu, suru
pa lagi. Kalimat Alya rasanya tidak perlu diucapkan di depan Rey. Dika
dengan ekspresi setengah kagum, seten
eh. Malah bagus kan? Berati gue barang anti
terus nikmati hidup normal
a sih Rey? Gue kan cuma pengen kenal deket sama lo. Lagian, gue kan juga punya utang budi sama lo. Ema
t, seolah ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. "Lo udah tau tentang gue kan? Gue
Gue akan berusaha memahami l
nnya ini. Dika paham dan kemudian menatap ke arah Alya. Tapi Alya membalas dengan
ari kursinya, dan menatap Alya sekali lagi dengan tatapa
ngan mata membulat. "
bilang sama gue, kalo lo merasa punya hutang budi sama gue. Jadi,
ak banget lo jadi cowok. Udah
ar dari kafe, dia menoleh dan menatap Alya sejenak. "Lihat aja ya lo, kalo lo masih
ruhnya menjauh, Alya memutuskan untuk me
ung dan malah menabrak Rey yang refleks menoleh ketika dipanggil olehnya. Keduanya pun terjatu
ambu