Cegil Si Boss Mafia
l tersenyum tipis. Insiden tadi siang masih terbayang jelas, namun dia tampak tidak peduli dengan pelaku yang m
kan? Ternyata, dia bisa sekhawat
tiba-tiba jadi merasa khawatir. Segera dia meraih ponse
nta nomernya!" Alya te
ka. Alya berharap mendapatkan informasi l
uk nggak?" tany
kan?" Dika malah
n. Gue lag
m ini lo di kost aja. Ja
tidak melihat. Alya kembali teringa
.. bisa minta
tolon
i Rey dong. Gue
terdiam, membuat Alya jadi bingung
up kan lo?" tanya Al
ak aman kalau deket sama Rey," ujar Dika yang akhirnya men
atir atau panik kayak yang lo bilang waktu di kampus. Gue yakin
karena memang benar, Rey menanyakan kabar te
. Gue juga pengen nenangin dia...,"
ri panggilan dari Alya, dan segera m
mor Rey. Tanpa pikir panjang, ia segera m
selnya yang bergetar. Nomor tak dikenal memasuki layar utama
Tapi tak butuh waktu lama, nomor itu kembali muncu
pa?" tanya
Alya." Suara Alya ter
mendengar suara Alya tiba-tiba. Jantungnya berdeb
ya-tanya. Rey yang kaget berusaha mengatur nafas da
ndangi layar ponselnya dengan kening mengkeru
Rey kembali. Tapi berapa kali Alya mencoba meng
ang," gerutu Alya makin kesal. Dia merebahkan tubuhnya di atas kasur, sambil
memutuskan untuk mengi
asih kabar, kalo kead
, atau ngerasa bersala
tadi buka
diri, biar lo nggak
ya, udah khaw
ersenyum kecil. Pesan ini memang membuatnya merasa lega, namun sesaat kemudian ha
masuk ke hidup gue," guma
ita itu tetap aman. Bahkan kali ini perasaannya campur aduk, teringat ula
rmal lainnya yang bebas menjalin hubungan. Tapi Rey tidak bisa
*
Tapi pria itu tidak ada di kampus. Bahkan ketika
t yang dia kirimkan dan panggilan telepon yang berulang kali ia lakukan tetap
mamnya sambil menggigit bibi
dekat Rey, Dika pasti tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun bisa dipas
tetap menjaga jarak supaya Dik
lam gang, bertemu dengan beberapa pria. Satu pria
g masker untuk menutupi sebagian wajah, lalu ia sengaja menggulung rambutnya sambil mengenakan topi supaya penyamarannya lebih sempurna. Dengan mantap,
i berusaha menguping pembicar
a. Setelah ini, misi kita bakal segera diputuskan, tinggal nungg
ggak tidur. Lo udah pastiin dia tetep makan 'kan?" Dika terlihat khaw
r dengan keadaan Rey. Namun ia berusaha menahan diri untuk tidak t
makan. Mastiin dia tetep istirahat walau cuma beberapa menit. Tapi gue
secamp. Kita obrolin bareng Rey," jawab D
nguping, menunggu informasi lainnya, tapi para pria itu tak lagi membaha
mpingnya sambil menyangga wajah. Dika dan teman-temannya pun melewatinya begitu saja
membuntuti Dika kembali. Dengan penuh kehati-hatian,
ingin segera mengetahui tujuan Dika, malah mempe
ca mobil yang terparkir di hadapannya. Yakin wanita itu adalah orang
, bingung harus merespon apa, lalu memilih tersenyum konyol sambil me
buhnya di sisi mobil, sambil melipat
Ngapain juga gue buntutin lo?
diri, dan jangan sampe lo terlibat, yang ada lo malah jadi penghambat buat dia. Kalo lo
terdiam, tak membalas kata-katanya. Dia ta
kin menyakiti Alya. Tapi hal ini sengaja ia lakukan demi
ut, Dika memilih masuk ke dalam
au ke mana?" teriaknya
obil. Sekilas dia menatap wajah Alya. Baru kali ini dia
lam perasaan tak enak ini. Segera ia menyalakan
melaju pergi. Lalu ia pun menyadarkan dirinya. "Gak! Gak bisa! Gue harus kete
ambu