Cegil Si Boss Mafia
an di lapangan dekat fakultas ekonomi di area kampus. Dia memperhatikan orang
Terlihat cuek dan tak peduli sekitar, tapi tidak dengan Alya yang malah terlihat b
Alya, sambil me
ebut namanya. Alya tersenyum lebar, tapi Rey menghela nafas pendek ket
pan Rey yang seakan ingin mengusirnya. Dia mal
doh, masa kita bisa ketemu lagi kayak gini," ucapnya penuh pe
i sinis. Dia mengendus kesal, sambil mel
tupi rasa malunya. "Ini kan kebet
ada kebetulan di dunia ini." Terlihat
n tertantang. "Ya udah deh, terserah lo
dengan tajam. "
i menggoda sambil senyum-senyum
ya dan hendak melanjutkan langkahnya. Tapi lagi
ngejar-ngejar gue gimana?" Alya sengaja merengek. Dia bahkan m
n lo, bukan urusan gue," ujar Rey cuek, sambil
llector itu kalo bukan gue yang utang, suruh dia berhenti nyari gue? Lo ke
guin lo?" Rey memasti
ggak. Cuma kan gue gak
, tapi lo yang dikejar-kejar?" Rey mala
itu. Ini berawal dari teman sekosnya yang meminjam uang melalui pinjam
ng atas nama Alya dengan jumlah yang dirasa memberatkannya. Padahal Alya tidak ta
anya bunganya belum bayar. Mana berkali-kali lipat. Duit dari mana? Lo tau g
ap cuek. Padahal Alya sudah menjelaskan panjang lebar,
napa?" Alya g
emosinya gara-gara cewek tantrum ini. "Tenang aja.
emastikan kembali
. Udah. Mi
erima kasih gue buat lo. Lagian gue gak mau punya utang budi sama orang lain. Jadi please, mau ya?" Alya te
arak mereka hanya beberapa inci saja. "Udah gue
a bakso? Kalo steak mahal... duit gue kurang," ujar
neh ini. Tapi mengingat keadaan yang seharusnya, dia kembali memperingatkan Alya.
beuh... bikin gue sesek napas" Pandangannya kembali diarahkan menatap punggung Rey. "Dia ganteng
*
mendekati Rey secara langsung, tapi dia sengaja bertanya ke orang-orang di kampus yang kelihatan kenal
u apa? Setan? Sampe-sampe gak ada yang mau d
tak kalah tampan terlihat santai berjalan dengan R
ringah. Dia merasa senang, ketika mengetahui orang yang ternyata de
Dika untuk bertanya tentang Rey. Dia memilih jam p
" seru Alya menghent
n keheranan. "Alya? Kok lo sampe
aha menarik nafas. "Gue ada pe
n sambil mengobrol. Dimulai dari obrolan basa-basi, sa
sama Rey P
mendadak menghentikan langkahny
ue... Gue penasaran banget sama
tertawa kencang. "Lo gil
n sikap pria ini. "Emang
saha meyakinkan Alya kembali. "Lo yakin? Selama ini orang takut sama Rey. Jangan ada cewek yan
segitunya. Makanya gue penasaran. Yang gue tau katanya dia anak
Alya... Alya... Rey itu anaknya mafia. Bos Besar di
a malah berbinar. Seolah mendapatkan hal b
an penuh harapan. "Please... bantuin gue, Dik. Gue peng
ambu