Pondok Mertua Indah
Terdengar su
membawa Parmin yang sedang dalam tidur
tahun yang sedang duduk di sampingnya itu memandang heran bapaknya sendir
anya Parmin lebih kepada dir
gak jawab, dibuatkan kopi gak diminum. Bapak sakit?" Nengsih terlihat khawatir sekaligus sedih. Dia masih hera
eramkan. Lalu, bagaimana nasib Juragan Dirja? Apakah semua hanya mimpi? P
rena anaknya lebih dulu bicara hal yang m
layat almarhum Juragan Dirja. Beliau ... meninggal, Pak. Kata
eluar kamar. Parmin melangkah menuju kamar Nengsih dan berjalan cepat ke arah meja rias deng
ia terbelalak melihat pantulan cermin. Gadis itu
Kenapa perut bapak
m. Bagaimana setan wanita berkebaya merah menggoreskan kuku kaki tajam ke perut Juragan Dirja. Kecipak suara lidah
bapaknya yang terduduk dengan wajah pucat. Parmin terlihat se
rteriak meminta bantuan kare
ri. Dia Mirah, istri Parmin. Matanya langsung melotot mendapati N
napa banyak luka kayak gini?!" Mirah mendekati sang suam
pa diam saja dari tadi.
uju ranjang dan mendudukannya di sana. Nengsih langsung kelu
ita, ada masalah apa?" Mirah tampak menangis. Su
di sampingnya. Namun, respon yang didapat hanya tatapan tanpa suara.
nya, Mirah!" kata Parmin, dia sudah tidak bisa mengatakan apa pun selain in
? Merobek apa?!" ta
cang dan menyedihkan. Tak pernah sekali pun Parmin terlihat pendiam.
membawa kotak berisi obat. Dia langsu
min, walau tidak tahu apa alasan sikap suaminya. Namun, menurut Mirah, sesuatu yang menjadi beban piki
itu urung dan berusaha diam. Lebih baik mengobati luka bapaknya, membuatnya tenang
*
Mirah sudah tak menangis, tetapi sama saja, dia tak bersuara. Tinggal Nengsih yang sibuk dengan pikiran-pikiran tentang si
jak kepulangan Parmin sampai pria itu bangun. Selepas mengoba
rut Parmin, kenapa bentuk telapak kaki yang tercetak? Bila dicocok
ada yang berbuat
ksi Mirah. Wanita paruh baya itu, men
dan Nengsih pastikan, itu milik
enerawang ke langit-langit kamar. Mencoba mengingat perkata
a sedang melihat ke arah mereka.
ng melakukannya." Par
apa, Pak?" cecar
kan Jurag
k, Nengsih dan
tusuk pisau. Lalu, bapa dipaksa untuk mencabut benda itu da
mkan itu kepada Istri dan anaknya. Pria kurus itu masih syok dengan kejadian tadi malam. Te
ang Bapak maksud?" tanya Mirah,
rti setan. Dia yang melukai bapa
upun dengan Mirah. Mereka berdua bertatapan, menc
u akan dengarkan dengan baik-baik. Masalah ini ha
sam