icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pondok Mertua Indah

Bab 3 Tuduhan

Jumlah Kata:1037    |    Dirilis Pada: 06/10/2021

dari awal sampai di saat makhluk itu menggoreskan ujung kaki tajam ke perutnya. Namun, s

i itu? Biar Nengsih buka dulu, ya." Neng

k antara kematian Juragan, makhluk seram itu, dan nasib dia serta keluarga setelah kejadian ini. Pastil

erapa derap kaki mendekat. Tampaklah tiga orang be

lekat Parmin. Dia mendekat dan merai

b, Parmin!" bentak pria

ba menepis tangan algojo i

?" Nengsih mengejar ketiga orang itu y

rja kehilangan nyawa!" kata

ia ketakutan dan tak bisa percaya, Pa

u dan Anak itu didorong. Mereka terjatuh, lalu bangun lagi. Keduanya berusaha melepas kait

salah satu pria yang mempun

k bersalah!" Nengsih terus mengekor mereka dan berusah

ga Juragan. Mereka sendiri yan

r tubuh Parmin ke dalam mobil dan

a kebingungan yang luar biasa. Akhirnya, dia memutuskan membimbing ibunya masuk. Setelah melihat Mirah sedi

sarung, tapi kenapa sekarang menghilan

tak menemukan apa yang dicari. Jejak kaki itu lenyap seketika. Nengsi

alikan keranjang baju kotor, melihat satu per satu ka

dia menemukan satu-satunya bukti untuk melawan

anya mengalir, merasa putus asa. Gadis ayu itu berpikir kalau para algojo

oma anyir menyeruak begitu tajam, menusuk hidungnya. Nengsih mengendus-endus seisi kamar untuk

enyulitkan untuk mengetahui apa yang ada di dalamnya. Mata besarnya menelisik, menyipit untuk mendapat se

nyentuh benda yang kasar dan menggeliat. Nengsih berpikir itu adalah ular. Bergegas dia ingin men

ik menarik terjadi. Nengsih berteriak meminta pertolongan ibunya. Terg

sih?" tanya M

ik badan Nengsih, Bu," kata Nengsih, dia meringis menahan perih saat

dan menariknya sekuat yang dia mampu. Namun, tenaganya

gang tubuh anaknya, lalu mena

amun, keduanya langsung berteriak karena terkej

ongan tangan tak utuh dengan kuku yang hitam panjang

Dia membanting-banting potongan tubuh

gannya berlumuran darah. Mirah menatap nanar potongan tubuh menyeramkan itu. Dia tak tahan lagi, lal

ntuk melihat lebih jelas. Saat kepalanya sudah beberapa jengkal dengan potongan tangan yang

enyadarkannya untuk segera melakukan pertolongan pertama. Diraihnya tangan Nengsih dan

bu takut sekali," ucap Mirah, lirih. Air matanya menetes

g Mirah dan saat ibunya ingin menggunakan kain itu unt

menyambar sarung itu d

ita cari." Nengsi

tu tak menghilang seperti kelihatannya. Nengsih berpikir, kalau tangan tak bertuan tadi ada

ati dulu luk

penting sekarang adalah membebaskan Bap

, ik

dan melilitkannya di pergelangan tangan. Ringisan kelua

luarga Juragan Dirja. Ibu pasti akan sakit hat

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka