Kehancuran Reputasi Raelynn Harper
tih yang terasa begitu asing baginya, seperti sebuah kostum yang dipaksakan, bukan sebuah simbol cinta yang seharusnya. Di sekelilingnya, orang-orang yang tak dikenalnya memandang d
dia bisa melihat langsung ke dalam jiwanya, melihat ketakutan dan kebingungannya. Tapi
ara ke dalam momen yang seolah terhenti. "Apakah kamu bersedia menerima Tristan Blackwood sebagai s
dalam dirinya ingin lari, ingin menjerit, ingin membebaskan dirinya dari cengkraman ini. Tapi dia tahu, jika dia mundur sekarang, semuanya akan berakhir le
ata itu, satu kata yang tidak bisa diubah lagi, telah terucap dan menggema di antara mereka berdua. Kata itu adalah langk
uah aliran dingin menjalar di seluruh tubuhnya. Tangan pria itu kuat, penuh dominasi, seperti cengkeraman tak kasat mata yang akan terus membelitnya tanpa ampun. Ketika Tristan menariknya
dirinya. Dan ketika dia menatap Raelynn dengan senyuman yang tidak bisa disembunyikan, Raelyn
alam ruangan yang terasa semakin sempit. Cahaya bulan yang menyusup lewat tirai jendela menyinari wajahnya, menambah kesan dingin yang mengelilinginya
ganya, mengirimkan getaran yang mengganggu ketenangannya. "
njukkan kelemahan. "Aku tahu," jawabnya dengan keteguhan, meskipun hati
ebih gelap dari yang Raelynn duga. "Jadi kamu pikir dengan ini, kamu bisa mendapatkan apa yang kamu ingi
dirinya. "Aku tidak tahu," jawabnya, suaranya keras, berusaha menegaskan di
hanya beberapa inci di belakangnya. Raelynn bisa merasakan kehangatan tubuhnya yang menghangatkan punggu
ebih gelap di balik matanya. "Aku sudah tidak peduli," katanya dengan tegas, meskipun hatinya terasa tercek
embunyikan dengan rapi. "Kamu tahu, Raelynn... aku bisa membantumu me
itu. "Harga apa?" tanyanya, walaupun dia merasa sudah
ya, nadanya penuh dengan ancaman yang terbungkus dalam kelembutan yang tidak bisa disangkal. "Aku akan memastikan bahwa kamu tidak hanya teri
-kata itu, sebuah peringatan yang menggetarkan jiwa. Namun,
sebuah janji yang dipenuhi dengan kegelapan. "Kamu sudah terje
dia tidak bisa mundur lagi. Terlalu banyak yang dipertaruhkan, terlalu banyak yang telah hilan
lan yang terpantul di permukaan laut yang tenang. Namun di dalam hatinya, ada badai yang b