Kehancuran Reputasi Raelynn Harper
ali dia melihat Tristan, setiap kali mereka berbicara, perasaan yang tadinya bisa ia tutupi kini mulai membanjiri hatinya, seolah-olah sega
terjebak dalam perasaan yang tidak bisa ia kontrol. Setiap tatapan Tristan yang terlalu dalam, setiap sentuhan ringan yang terasa seperti pijatan lembut di hatinya,
i lebih hening daripada biasanya. Raelynn menatap makanannya tanpa selera, meskipun setiap hidangan tampak begitu lezat. Di hadapannya, Tristan maka
ar seperti campuran antara rasa ingin tahu dan sedikit kek
jamannya. "Aku hanya... lelah," jawabnya dengan suara yan
gan hidup kita? Atau lelah dengan dirimu sendiri?" tanya Tristan, suara itu terkesan lebih taj
k tahu," jawabnya perlahan, napasnya mulai terengah-engah. "Aku hanya merasa
tidak akan pernah tahu apakah itu sia-sia atau tidak, kecuali jika kamu berhenti mencari jawaban di luar dir
ujarnya dengan suara yang serak, namun penuh dengan keputusasaan yang tak bisa disembunyikan. "Ak
a yang akan terjadi setelah itu, Raelynn? Setelah kamu mendapat balas dendam itu? Apa yang akan kamu rasakan? Apakah itu aka
nemukan cara untuk membalas semua kejahatan yang telah ditimpakan padanya. Namun, semakin dia mendekati balas dendam itu, semakin ia merasa kosong, semakin ia mer
ingin membayar semuanya dengan cara yang setimpal. Tapi aku juga takut. Takut kalau aku stentang menghancurkan orang lain, Raelynn. Tapi tentang menghancurkan dirimu sendiri. Kamu terjebak dalam kebencian
agaimana bisa dia melepaskan kebencian yang sudah menyelubungi seluruh hidupnya? Apakah itu artinya dia harus membiarkan Kyle menang?
umpah juga. "Aku tidak tahu bagaimana melepaskan itu, Tristan. Aku takut kala
amu tidak perlu menjadi orang lain untuk melupakan masa lalu. Kamu hanya perlu belajar untuk mencintai
agaimana bisa dia mencintai dirinya sendiri, ketika hidupnya sudah dipenuhi dengan luka-luka yang begitu dala
an. Meskipun dia tahu bahwa kebencian yang ia rasakan hanya akan menghancurkannya, sebuah bagian dari dirinya menolak untuk melepaskan pe
lam. Bintang-bintang di langit terlihat jauh, namun mereka mengingatkannya pada perasaan yang tak pernah
, meskipun dia tahu itu hanya impian yang sulit
u bagi kebingungannya, saat Raelynn me