Rentang Waktu Di Antara Kita
ng masih bercampur antusiasme. Ia mengenakan seragam per
Suasana rumah sakit begitu sibuk, suara langkah kaki bergema di lantai marmer
Ia berjalan cepat menghampirinya dengan jas dokte
senyum lega melihat w
ya Kian sambil menatap w
salah apa-apa," j
'kan baru hari pertama. Ntar juga ter
wat. Sesampainya di sana, Kian membuka pintu dan me
bakal bantuin di shift pagi sama siang. Tolong dia
h. Salah satu dari mereka, seorang perempuan paruh
akut tanya kalau ada yang bingung
belajar cepat kok," jawab
°
bangsal untuk membantu merawat pasien. Bu Mira men
sien-pasien ini. Jangan lupa catet di chart mereka. Kalau ada yang ng
bat nggak apa-apa kan?" tanya Sel
aja. Asal catetannya b
at ia sedang memeriksa suhu seorang ana
selamat?" tanya Kian
r. "Selamat sih, tapi deg-degan banget. Kam
h tegang. Kamu tuh bakal sering banget lia
Kamu kan udah dokter," balas Se
, tapi kuncinya cuma satu, jangan terlalu overthin
napas. "Oke deh.
°
awat lain berkumpul di kantin rumah sakit. Kian
enatap nampan makanan Selina yang hanya be
nggak terlalu lapar," jawab
bakal nolak." Kian menyerahkan kotak kecil
u jadi ngerepot
mau kamu pingsan gara-gara kelap
g duduk di meja yang
h, Dokter Kian," celetuk
investasi. Dia bakal bantu aku ker
alam hati, ia merasa nyaman karena kehadiran Kian mem
°
ang tindakan. Seorang pasien laki-laki tua dengan
aku di meja," kata Kian sambil
ng bergegas mengambil stet
u catet hasil pemeriksaan ini d
uai instruksi Kian. Setelah pasien seles
t nyatetnya. Dokter lain pas
u. "Aku masih
amu terus kayak gini, kam
°
iap pulang, ia dan Kian sempat
ggak ada kamu, aku nggak yakin bisa survive
ri ke aku ya. Kamu harus belajar mandiri
api tetep aja, kamu ban
u kopi minggu depan
a. "Siap, Dok
an dan rekan-rekannya, ia merasa semakin yakin bahwa ia bisa menghadapi tantangan ini. Namun, Selina juga mulai m