icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Anak Haram Milik Suamiku

Anak Haram Milik Suamiku

icon

Bab 1 AHMS

Jumlah Kata:1057    |    Dirilis Pada: 02/01/2025

Apa terjadi ses

as teh hangat yang baru saja diseduh. Matahari sore menembus tir

n menabrak kaki meja. Melihat senyuman Raka, Amara merasa damai. Hidupnya terasa s

ada lembut, berharap bisa meredakan

i mana. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya duduk di sof

ntang kantor. Ini tentang kita. Tentang

udmu? Tentang Raka? Apa yang salah dengan Ra

engatakan ini sejak dulu, tapi aku selalu takut. Takut kamu akan

Tolong, katakan saja," desak A

a, "Raka ... Raka bukan hanya anak yang kita ambil

-kata itu. "Apa maksudmu, Mas? Bagaimana mungkin Raka

r-benar minta maaf," potong Bima den

ria

r nama itu dulu, di awal pernikahan mereka. Maria adalah mantan kekasih Bima sebelum

aria? Jelaskan, Mas!" Suara Amara mulai meninggi, tid

a setelah itu, aku tahu Maria hamil. Dia tidak memberitahuku langsung, dia pergi begitu saja. Aku tidak tahu apa yang harus kulakuk

tidak mengatakan apapun padaku?" tanyanya dengan suara rendah, hampir berbisik. "Selama ini ... selama b

Raka, dan aku juga tidak ingin kehilangan dia." Bima mengusap wajahnya dengan frustrasi, merasa bersalah. "Maria pergi setelah me

ni kebohongan. Selama ini aku hidup dalam kebohongan, m

sud membuatmu merasa seperti ini. Aku juga mencintai Raka, sama sepertimu. Dia a

baru saja dihadapinya. Dia merasa marah, sedih, dan terkhianati dalam waktu bersamaan. "Aku tidak percaya kamu bisa meny

lit untuk diterima, tapi percayalah, aku juga bingung. Aku tidak

, air matanya mulai mengalir. "Kamu sudah mengha

minta maaf. Aku benar-benar minta maaf. Jika aku

ncintai Raka, anak yang sudah dia rawat dengan sepenuh hati, tapi kini dia tahu bahwa

a Amara pelan. "Kamu membohongiku selama i

rkan ini menghancurkan hubungan kita dengan Raka. Dia masih anak kita, meski secara

Mas. Dia anakmu dengan Maria. Aku tidak tahu bagaim

berbagai macam pikiran yang berputar-putar. Dia butuh waktu untuk sendiri, untuk mencerna semu

-

yang harus dia lakukan sekarang? Apakah dia harus meninggalkan semuanya? Bagaimana dengan Raka?

ima untuk kebohongan besar ini. Selama ini dia berpikir bahwa mereka adalah keluar

a masuk dengan langkah pelan. "Amara

h luka. "Apa lagi yang ingin kamu katakan, hmm? Apa

embunyikan, Amara. Ini yang paling sulit. Aku hanya ingin kamu tahu, aku me

semuanya berbaur menjadi satu. "Aku butuh waktu, Mas," katanya akhirnya. "Aku

ti. Aku akan menunggumu. Apa pun k

asa lebih nyata dari sebelumnya. Di luar kamar, suara tawa Raka masih terden

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka