icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Anak Haram Milik Suamiku

Bab 2 AHMS

Jumlah Kata:1149    |    Dirilis Pada: 02/01/2025

u tega mela

oncongan, nafsu makannya benar-benar hilang sejak pengakuan mengejutkan dari Bima semalam.

k tidur semalaman. Dia berkali-kali membuka mulut untuk bicara, tetapi tak ada ka

, meskipun terdengar ragu. "Aku tahu ka

erkaca-kaca. "Apa lagi yang perlu dibicarakan? Kamu sudah

h. Aku seharusnya tidak pernah menyembunyikan hal sebesar ini da

dak memikirkan apa yang akan aku rasakan ketika mengetahui kebenaran? Apa kamu pernah memikirkan ba

engar sedikit tegang. "Dia adalah anakku, Amara. Dan kamu-ka

a ini aku membesarkan anak orang lain tanpa tahu siapa dia sebenarnya

ban yang bisa memperbaiki situasi. "Aku hanya berpikir, kalau aku tidak bilang semua akan

percaya itu akan berjalan selamanya? Cepat atau lambat, semuanya aka

u tahu. Tapi aku hanya tidak in

ana mungkin kita bisa menyebut ini keluarga setelah semua kebohon

ntuhannya. "Amara, tolong. Aku tahu ini sulit. Aku tahu aku salah. Tapi

anak itu, betapa besar kasih sayangnya selama ini. Namun, kini semua terasa a

nadanya melemah. "Aku butuh waktu unt

akan memberimu ruang, sebanyak yang kamu butuhkan. T

tang kita lagi. Ini tentang kepercayaan yang sudah hilang. Aku t

ang hampir jatuh. "Aku akan melakukan apa saja, Amar

yang sama dengan Bima untuk saat ini. "Aku akan keluar sebenta

Amara pergi. Ia tahu, memaksanya tetap

-

atas kepalanya, tetapi hatinya terasa gelap dan berat. Dia mencintai Bima, tidak

anak kecil yang selalu ia peluk setiap malam sebelum tidur, yang selalu ia hibur ketika menangis, dan yang selalu i

jenak ia menutup mata, mencoba meredakan kepedihan yang menggerogoti

belakang. Amara menoleh dan melihat sahabatnya

sik Amara, su

natap wajah sahabatnya yang terlihat lel

ahan kini mulai mengalir pelan. "Aku tidak tahu haru

n dukungan. "Apa yang terjadi? Kamu

asal usul Raka, dan tentang perasaan terkhianati yang menggerogotinya. Nisa mendengarkan denga

melakukan itu padamu," ujar Nisa setelah men

ranya lemah. "Aku marah, kecewa, tapi di saat yang sama aku ngga

. "Tentu saja kamu mencintainya. Kamu yang membesarka

r. "Bagaimana kalau suatu hari Maria datang dan mengklaim

ya hak untuk melawan. Kamu sudah menjadi ibu bagi Raka selama ini. Maria yang

menghadapi semua ini," bisik A

ra. Kamu wanita yang luar biasa. Dan aku yakin,

un, perasaan patah hatinya masih begitu besar. Bagaimana

-

ka sudah tidur di kamarnya, dan Bima duduk sendirian di ruang tamu menu

meskipun dia tahu jawaban itu tid

duk dengan lelah. Setelah beberapa saat hening, Amara akhirnya bicara, meskip

gerti. Aku akan memberikanmu wa

penuh luka. "Waktu? Waktu mungkin tidak

bisa dia lakukan hanyalah menunggu, dan berharap suatu saat Amara bisa memaafkan. Tapi di hatiny

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka