Anak Haram Milik Suamiku
jadi sep
la, membuat tidur malamnya tidak pernah benar-benar nyenyak. Setiap kali ia menutup mata, bayangan Raka dan M
ninggalkannya dengan perasaan yang masih kacau. Raka, anak kecil yang selama
pintu depan, membawa kabar baik yan
m kecil mencoba menghiasi wajahny
wajah Amara yang jelas-jelas belum sepenuhnya pulih
bih tenang. "Aku mencoba. Tapi, setiap kali aku memejamkan
ahu ini sulit, Amara. Tapi kamu nggak boleh terus-terusan tenggelam dal
n dengan mainannya. "Aku mencintai dia, Nis. Tapi setiap kali aku melihat Ra
"Dia hanya anak kecil yang butuh cinta dan perhat
i aku nggak bisa mengabaikan kenyataan bahwa aku selama ini hidup dalam kebo
an kamu nggak mungkin bisa tahu kalau Bima nggak pernah jujur. Tapi s
ya. Apa yang akan dia lakukan? Meninggalkan semuanya?
Amara akhirnya. "Aku belum ta
-
mah. Raka bermain seperti biasa, seolah tidak ada yang berubah dalam hidupnya. Namun, bagi Amara, seg
ri sebelumnya. Sejak pengakuan itu suasana di rumah menjadi kaku dan tidak nyama
elan, mencoba memulai percakapan
ebelum menjawab. "Sama seperti ke
. "Aku berharap kita bisa bicara lebih banyak.
ta'? Kamu pikir ini bisa diselesaikan begitu saja,
alu defensif. "Aku tidak bilang ini akan mudah, Amara. Ta
idak pernah berpikir tentang aku, tentang perasaanku. Bagaimana aku harus menghadapi ke
ika Maria meninggalkan Raka, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tidak ingin Raka hidup tanpa orang tua, jadi aku
an," balas Amara tajam. "Kamu mengambil pilihan itu dariku, M
berbuat salah dengan menyembunyikan kebenaran,
hu aku membuatmu kecewa. Tapi aku mohon, jangan biarkan ini menghancurkan k
ca. "Keluarga? Apa kamu masih berani menyebut
ah apa yang sudah terjadi. Tapi aku ingin mencoba memperbaikinya, Amara. A
i aku merasa seperti orang asing di rumah ini. Kamu membuatku hidup dala
u tidak meminta kamu melupakan semuanya, Amara. Aku hanya meminta kamu unt
uaranya melemah. "Aku tidak tahu apak
tapi istrinya menolak. "Amara, aku mohon. Aku tahu
kita. Ini tentang rasa percaya yang sudah hilang. Bagaimana aku bisa
perti pisau yang menancap dalam di hatinya. Ia ingin memperbaik
-
a semakin kacau. Di satu sisi, ia tahu Bima menyesal, tetapi di sisi lain, rasa kecewa dan marah
. Raka berdiri di ambang pintu dengan wajah polo
ilnya lembut. "K
bersalah, dia tahu itu. Tetapi hatinya masih belum bisa menerima semua de
un hatinya hancur. "Mama nggak
ra dengan erat. "Mama jang
emperlakukan seperti ibu kandungnya, meskipun kenyataan berbeda. Amara
Amara pelan, meskipun dalam hatinya m
anjutkan semua ini dengan ras
-
. Ia tahu masalah ini terlalu besar untuk dihadapi sendiri. Ia me
ma, memberikan ruang bagi Amara untuk meluap
ambu