icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tuan, Kau Menghanyutkanku

Bab 4 Bagian 4

Jumlah Kata:1065    |    Dirilis Pada: 29/12/2024

raham. Penampilannya sederhana, tapi menarik perhatian. Dengan tinggi badan 160 cm, tubuh mungilnya tampak anggun. Rambut hitam sebahunya selalu tertata

ak kekuatan dari masa lalunya yang sulit-masa kecil di rumah yang penuh dengan pertengkara

, berbisik pada rekannya sambil mel

tu percaya diri melayani Tuan Abraham. Biasanya,

"Mungkin hanya akting. Kita liha

keluarga Barack adalah kesempatan yang tidak semua orang dapatkan, gaji yang di

ditemani setumpuk koran pagi. Pria itu menegakkan punggungnya, meski kulit

lembut, meletakkan cangkir di

m selama beberapa detik, sebelum senyumnya tiba-t

. "Kau tahu bagaimana caranya membuat teh ini tepat seper

pi rasa gugupnya. "Terima kasih, Tuan

bertahun-tahun, tidak ada pelayan yang berhasil membuat teh seperti ini

i pintu ruang makan, berhenti di tempat. Matanya membulat. Tuan Abraham, pria yan

ak enak badan," gumam

ranikan diri bertanya, "Apakah ada yan

i duduklah sebentar, temani aku membaca. Kau punya suara

a mengambil salah satu koran dan mulai membacakannya. Suaranya lembut, dan Tuan Abra

ak percaya melihat kakeknya bersikap selembut ini pada seseorang. Biasanya, kakeknya

mengawasi Elise. Ada sesuatu tentang gadis itu yang membuatny

-

an langkah ragu, Elise berjalan menghampiri pria tua itu. Di sisi lain ruangan, Reiner sedang dudu

api tegas, "sudah malam. Tidak aman bagim

ya dengan sorot keberatan. "Kakek, aku yakin dia bisa pulang sendiri. Biarkan dia m

ya yang seakan berkata kau tak punya pilihan, Nak. "Aku tidak peduli

"Tuan Abraham, terima kasih atas perhatiannya, tapi saya

akan ruang untuk penolakan. "Aku tidak ingin ada masalah terj

memperburuk situasi, baik Elise

kemudi dengan sikap santai tapi tegang, sesekali melirik Elise melalui kaca spion. Elise duduk

a datar, "Bagaimana kau bisa bekerja di pesta waktu itu? Tidak mudah, aku tahu. Para pelayan

menoleh perlahan ke arah Reiner, matanya menatap pria itu de

tahu maksudku. Pekerjaan seperti itu bukan untuk wa

tu. "Tuan Reiner, saya hanya bekerja untuk menghasilkan uang. Apa yang orang lain pikirkan at

enanggapinya dengan tenang tanpa sedikit pun terguncang oleh ucap

ih pelan, "Kau tidak menjawab pertanyaa

. Tapi setelah beberapa detik, dia menjawab dengan nada datar. "Seseorang me

di kau benar-benar hanya mengandalkan keberunt

menahan rasa tak enak

a. Elise membuka pintu dan keluar dengan gerakan anggun, lalu menoleh ke

uk ke rumahnya. Untuk pertama kalinya, ia merasa penasaran. Wanita itu berbeda dari

jatuh dari ketinggian. Reiner melihat Elise masuk k

-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka