icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tuan, Kau Menghanyutkanku

Bab 3 Bagian 3

Jumlah Kata:844    |    Dirilis Pada: 29/12/2024

langit-langit yang berderak pelan saat angin dari luar menyentuhnya. Reiner duduk di meja kayu pa

Rasa kesal masih tertinggal di bibirnya, namun dia tidak peduli. Semua itu akan berlalu, s

ng sederhana, namun kuat. Tidak ada keramahtamahan yang disampaikan melalui kata-kata, hanya seutas sapaan

atiannya. Reiner tahu bahwa dia tidak akan pernah berbicara duluan, dan Elise, seperti b

gan suara lembut, meskipun matanya tid

tuju pada gerak-geriknya. Tidak ada reaksi apapun dari dirinya-hanya sebuah pandangan ta

raham. Namun, sepertinya Reiner tidak pernah benar-benar memalingkan wajahnya dari wanita itu. Ada ket

a di rumah mewah ini? Sementara sebagian besar pelayan hanya bertahan beberapa hari

"Di mana kakek menemukanmu?" Suaranya datar,

wajahnya sedikit memucat. Pekerjaan sebagai pelayan di keluarga Barack memang bukanlah hal yang biasa, dan tahu

datang menemuiku,"

ian yang terpendam. Reiner hanya seorang pria muda yang t

an sikap kakekku. Kebanyakan hany

ahu," jawab Elise, suaranya tetap tenang. "T

yang tajam memandang ke arah Elise dengan cara yang tidak

apur dengan matanya yang tajam. Ketika Elise kembali bergerak, la

tar namun penuh penekanan. "Terima kasih sudah

tiba-tiba semuanya terasa seperti beban di bahunya. Dia ingat ketika harus berhadapan dengan

njutkan langkahnya. Tetapi sebelum ia pergi, kata-kata Reiner kembali terngia

jut Reiner, dengan nada yang semakin din

an terima kasih itu-seperti sesuatu yang diucapkan hanya sekadar formalitas

r melanjutkan kalimat

ipun tetap dengan ekspresi yang tak berubah. "Tapi aku rasa itu lebih karena k

but. Apa yang dia maksud dengan itu? Tapi, dia tidak membalas. Hanya ters

hnya. Ada yang tidak beres, pikirnya. Ada sesuatu di balik ketenangan Elise yang membuatnya ter

ada sesuatu yang menyentuhnya secara tidak sadar. Sesuatu yang tidak bisa dijelaskan

ak di dalam dirinya. Ada rasa ketertarikan, namun lebih dari itu, ada rasa penasaran yang menyelubungi pik

ndangi wajah Elise yang menghilang ke lorong. Entah kenapa, dia merasa ada sesua

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka