icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tuan, Kau Menghanyutkanku

Bab 2 Bagian 2

Jumlah Kata:1236    |    Dirilis Pada: 29/12/2024

a terpahat di tengahnya dijaga ketat oleh dua petugas keamanan, sementara kamera tersembunyi memantau setiap sudut. Para pelayan berlalu-lalang di lorong marm

panjang yang dipenuhi peralatan porselen mahal. Di salah satu ujung meja, Nyonya B

enyipit menatap putranya. "Kau kabur dari pesta tanpa pemberitahuan, meninggalkan Ev

tetap memancarkan aura elegan, hanya mengangkat bahu. "Eva baik-baik s

argamu? Eva adalah wanita yang cocok untukmu. Cantik, berpendidikan, dan berasa

stri pilihanmu, Ibu. Jika kau ingin menambah koleksi porselen di rumah ini, mungkin Eva bisa kau jadikan salah s

ggi, membuat para pelayan yang berd

h baya itu memiliki karisma yang tenang, dengan rambut yang mulai memutih di p

bra melirik suaminya dengan gusar. "Li

ra roda kursi berdecit lembut di

arack, kakek Reiner, mengisi ruangan. Pria tua itu didorong masuk oleh seorang pel

menangkap sosok di belakang kursi roda. Seorang wanita muda, berpakaian pelayan,

ngamati setiap detail wajah wanita itu, seolah ingin memastikan bahwa ia tidak salah lihat. Elise, yang mera

an pandangannya. Ia melangkah mundur, membiarka

gan sedikit rasa penasaran bercampur ketidaksukaan. W

ku mulai hari ini. Gadis ini bekerja keras dan jujur. Aku

alkan dia tahu aturan di sini.

a mengenal Elise, meskipun pikirannya penuh dengan pertanyaan. Elise, di sisi lain, berusaha menjaga si

mulai terbentuk di udara, men

*

nya tersaji dengan rapi. Tangan Elise bergerak terampil, menuangkan teh ke dalam cangkir Tuan Abraham dengan gerakan lembut namun pasti. Ia bekerja dengan kesun

m diri Elise yang membuatnya terkesan, meski ia tidak mengerti apa itu. Mungkin hanya rasa kagum, atau mungkin lebih dari itu, tapi ia tak ingin mengakuinya.

kukan Tuan Abraham. Wanita itu tidak berbicara, tidak berani membuat kesan salah, hanya mengikuti instruksi dengan penuh kesabaran. Setiap gerakannya tampak

pkan. "Aku benar-benar malu dengan dirimu, Reiner! Pesta itu hampir hancur karena kelakuanm

alu begitu saja tanpa digubris. Ia terlalu sibuk mengamati Elise, yang kini sedang menyajikan sepotong roti kepada kakeknya dengan hati-hati. Elise bergerak

bilang, kau seharusnya lebih menghargai kesempatan ini! Eva adalah calon istri ya

, tetapi hanya untuk sekilas. Ia menjawab dengan suara datar, "Ibu, aku

erkata begitu? Apa kau tidak bisa sedikit memikirkan masa depan kit

saat meletakkan piring di depan Tuan Abraham. Gerakannya begitu halus, seakan dia sudah menguasai seni melayani dengan sempurna. Reiner memperhatika

g masih terlihat terfokus pada Elise. "Apa kau tidak aka

gi Elise. Ia menatap kakeknya dengan canggung. "Oh, tidak perlu. Dia hanya

skipun ia berusaha untuk tidak menunjukkan kegugupan di wajahnya. Hanya tub

kembali menyela. "Reiner, kau harus memikirkan lebih banyak hal! Kami bukan han

pun matanya masih sesekali mencuri pandang ke arah Eli

bih cepat. Ia tahu bahwa hubungan antara dirinya dan keluarga Barack hanyalah hubungan pelayan dan majikan. Tetapi, a

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka