Madu Pemberian Ipar
bentar lagi kita akan makan malam. Kamar mandinya terletak di belakang, bersebela
ari kamar itu lalu menuju ke
kitpun sama adiknya sendiri. Pasti ini semua karena ulah istrinya. Emang dasar ipar songong! Udah berani pula
n tetapi, bagi seorang Runi yang selama bersama suaminya selalu
nuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Karena ukuran rumah itu tidak terlalu luas, R
lihat Viana tengah terduduk di tepi ranjang dengan wajah d
ya. Perlahan, dia menyentuh bahu wanita yang telah diik
masih marah
as ke arah Yanto, l
, Mas! Sudah pasti iyalah ja
nafas, lalu men
n banget. Mas pun juga kesal padanya, ta
s?" tanya Via
barusan," tegas Yanto sambil mengh
ngernyit
maksud Mas, tindakanku yan
dak sejauh itu. Di kasih tau aja baik-baik
itu mana bisa diajak ngomong baik-baik. Ditampar kayak tadi pun, belum tentu juga dia sadar. Kam
dungku, aku tidak tega melihat dia disakiti. Apalagi di sa
g. Mas juga, harus objektif dikit dong, kalau salah ya harus ditegur. Jangan mentang – mentang itu adiknya, semua kesalahannya dibiarkan saja. Kapan dia sadarnya ka
ulai emosi mendengar Viana
i rumah ini, dia sudah berani berbicara hal yang menyakitkan kita. Aku nggak bisa ngebayangin bagaimana hari-hariku ka
uni, Dek. Kamu selalu menganggap Runi sebagai sumber masalah
ada orang yang mencoba memancing masalah denganku, maka jangan salahkan aku kalau aku akan membalasnya. Aku nggak peduli siapa pun orangnya, te
ras energi sehingga membuat perutnya m
tuk makan malam maka Viana bergegas menu
lai dipenuhi dengan bayangan tentang bagaimana hari-hari