icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Misi Rahasia sang Pewaris

Bab 4 Pak Budi Meningkatkan Tekanan

Jumlah Kata:1159    |    Dirilis Pada: 11/12/2024

Pak Budi berusaha untuk lebih mendekatinya. Dengan segala cara, pria itu berusaha menunjukkan perhatian yang berlebiha

nya ingin memberikan bimbingan. Namun, semakin lama, ia semakin merasa bahwa ada agenda tersembunyi. Pak Budi bukan hanya mencoba mengenalnya lebih dekat, tetapi juga berusaha menempatkan diriny

mbawa secarik kertas. "Maaf, Bu Zara. Pak Budi mengundang Anda untuk makan siang

an. Pak Budi sudah ada di meja, menunggu dengan senyum yang tampak terlalu sempur

suara lembut, tapi tidak bisa menyembunyikan ke

akhirnya duduk di hadapan Pak Budi. "Te

engagumi keluargamu. Mereka telah membangun perusahaan ini menjadi sesuatu yang luar biasa. Namun, aku rasa, untuk be

penuhnya nyaman. "Terima kasih, Pak Budi.

u, Zara. Keluarga kamu telah membangun perusahaan ini, tetapi aku percaya kamu bisa lebih. Mungkin... lebih dari sekedar pewaris. Kamu

k Budi yang terasa agak mengancam. "Apa maksud Pak Budi

a, kamu bukan hanya seorang pewaris. Kamu punya otak yang cerdas dan naluri bisnis yang k

k berbicara tentang bisnis semata. Semua ini adalah t

dengan keputusan-keputusan besar. Setiap langkah yang kita a

a cemas. "Kamu benar, Zara. Kita harus berhati-hati. Tapi aku ya

enghadapi Pak Budi yang terus menerus mendekat, tetapi juga Arman, yang semakin menu

melirik sekeliling. Di sisi kanan, Arman terlihat lebih serius dari biasanya. Wajahnya datar

ya dan restrukturisasi beberapa departemen. Itu akan meningkatkan efisiensi. Untuk itu,

yang membuatnya merasa tidak nyaman. Terlalu banyak pemotongan, terlalu ba

elihat lebih jauh dari sekedar penghematan biaya. Pemotongan yang terlalu drastis bisa mengancam kualitas ker

, kamu tahu bahwa dalam bisnis, kita tidak bisa terlalu sentimental.

k jangka panjang. Memang, efisiensi penting, tapi kita juga harus menjaga integr

dalah kenyataan bahwa ia kini terjebak di tengah-tengah mereka. Di satu sisi, ia merasa terikat pada tanggung jawab untuk perusahaan dan keluargany

, suaranya mengandung ancaman terselubung. "Kamu bisa mempertahankan pandangan id

ngan ekspresi penuh tekad. Ada sesuatu dalam sikapnya yang mengesankan, namun juga membingungkan. Kenapa A

nnya. Arman menghampirinya, seakan menunggu kesempatan untuk berbicara.

engan penuh perhatia

Budi dan kamu, tapi saya ingin kamu tahu satu hal-perusahaan ini butuh pemimpin yang tidak hanya memikirkan keunt

k tahu apa yang harus saya lakukan. Sem

an biarkan dirimu terjebak. Kamu punya kekuatan unt

n mengikuti jejak Arman, yang sepertinya tahu apa yang harus dilakukan, tetapi di sisi lain, ada

gat kata-kata Rahmat. "Jangan diam, Zara

gannya, sebuah pesan masuk ke ponsel

rasa kita perlu lebih serius dalam

ia buat. Dalam benaknya, hanya ada satu pertanyaan: Akankah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka