icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Misi Rahasia sang Pewaris

Bab 5 Arman Menjadi Curiga

Jumlah Kata:1067    |    Dirilis Pada: 11/12/2024

Arman. Namun yang paling membuatnya terjepit adalah Arman. Pria itu, dengan sikap dinginnya, semakin memperhatikannya. Zara bisa merasakannya di udara

uar, di dalamnya terjadi pergolakan yang tak terkatakan. Arman semakin sering menatapnya, seolah-olah mencoba mencari celah. Setiap pertanya

dengan senyum jahil. "Kamu kelihatan lelah, Zara. Ada

a sedikit banyak pekerjaan," jawabnya, menyembunyikan ker

bilang begitu. Hati-hati nanti ka

laptop-nya, atau mengobrol dengan rekan-rekannya tentang proyek. Tapi hari ini, dia tidak terlihat seperti biasanya. Ada sesua

yang terhitung mantap. Zara menahan napas, berusaha tidak terlihat gugup.

erpikir," katanya, suaranya rendah namu

Oh, tidak... cuma pekerja

pi ada sesuatu yang aneh. Setiap kali ada masalah, kamu tampaknya selalu punya jawaban yang tepat. Seperti kam

at. "Mungkin aku hanya... belajar banyak tentang pekerjaa

ak, lalu melanjutkan, "Kenapa kamu selalu tahu siapa yang terlibat dalam proyek-proyek besar, bahkan yang belum diumumkan ke se

rikan jawaban yang salah, Arman bisa saja melihat melalui penyamarannya. "Aku... hanya memperhatikan," jawab

. mungkin itu masuk akal." Tapi ada keraguan di matanya yang tak bisa disembunyikan. "Aku han

akan bahwa ada sesuatu yang tidak beres, tapi dia belum cukup yakin. "Aku... hanya mencoba melakukan

Aku tidak berharap kamu mengecewakan siapa pun. Aku cuma berharap bi

taan yang mungkin akan menghancurkan penyamarannya. Zara tahu bahwa ia tidak bisa terus bersembunyi di balik topeng ini selam

napasnya yang mulai terasa berat. Dia membuka pintu dan duduk di kursinya. Dengan tangan geme

. "Zara, kita perlu bicara," katanya dengan nada yang

kit terkejut. "Tentu

merasa kamu semakin sulit diakses belakangan ini," kata Pak Budi sambil duduk

tuk tetap tenang. "Semua baik-baik saja

tapi senyum itu tida

erdas, terlalu cerdas untuk tidak memiliki lebih banyak informasi daripada ya

an? Sementara Pak Budi semakin mendekat, Arman semakin mencurigainya. Semuanya mu

yesuaikan diri dengan pekerjaan di sini," jaw

keluar dari mulutnya. "Zara, aku percaya kamu bisa lebih dari itu. Jangan biarkan dirimu terkekang oleh identitas

a mulai memahami, bahwa Pak Budi bukan hanya tertarik pada potensinya dalam bisnis-ada sesuatu yang lebih

pan yang sulit dijelaskan. "Ingat, Zara. Aku selalu ada untuk membantu kam

sedang terjadi, berputar-putar dalam benaknya seperti badai yang tak kunjung reda. Arman, P

sendiri semakin terasa seperti tebing yang rapuh, yang bisa runtuh kapa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka