Misi Rahasia sang Pewaris
n ringan antar karyawan. Namun, di balik semua itu, pikirannya jauh melayang. Ia mengenakan pakaian yang sederhana, berbeda jauh dengan gaya hidupnya yang biasa. Blus putih, ce
ahui siapa dirinya sebenarnya-termasuk para karyawan yang bekerja di bawahnya. Ini adalah masalah besar, yang menurutnya sudah waktunya untuk diselesaikan. Ia ingin
Tina, rekan kerja yang baru saja dikenalnya sejak ia mulai bekerja d
a. Terima kasih, aku lebih suka m
kut serta karena ia ingin tetap fokus pada identitas barunya. Di satu sisi, ia merasa nyaman dengan kehi
jika identitasnya terungkap, semuanya akan berubah. Perhatian dari para karyawan, manajer, bahka
ingin yang tajam. Arman Wijaya, manajer yang sudah terkenal dengan ambisinya di perusahaan. Zara tahu betul siapa dia-mungkin lebih dari yang Arm
Suara Arman tiba-tiba memecah keheninga
etegangan di dalam hatinya. Ia mencoba untuk terlihat tidak cemas,
mu belum tahu banyak tentang bagaimana cara kerja kita di sini. Tapi aku rasa kamu akan cepat
untuk tidak terlihat terlalu canggung.
gi saya." Arman berkata tanpa menoleh, seperti sudah biasa me
ih tajam dari yang ia tunjukkan. Sesuatu dalam cara pria itu menatapnya membuatnya me
penyamarannya, ia harus benar-benar berhati-hati. Ada banyak hal yang ia masih harus pelajari tentang perusahaan ini, termasuk hu
iberikan kepadanya. Ia bekerja dengan tekun, berusaha menutupi identitas aslinya, namun setiap hari ia semakin merasa terperangkap. Arman
tahu Tina baik, ia tidak bisa membiarkan siapapun mengetahui siapa dirinya
tidak berbeda jauh dengan biasanya, namun di dalam hati Zara, ada perasaan cemas yang menggelora. Laporan ini, yang
iri tanpa suara, seolah sudah terbiasa dengan r
nyembunyikan ketegangan yang mula
ng menilai. "Ada yang aneh dengan laporan ini.
tiap detail dengan ketelitian luar biasa. "Saya sudah pastikan semuanya
ubah di antara mereka. Arman tidak puas, dan ia merasakan bahwa Arman mulai curiga. Ini lebih dari sekadar pekerjaan. Ada sesuatu yang le
ga. Ia bukan orang yang mudah dibohongi. Dengan pengalaman yang panjang, ia sering melontarkan pertany
rahat, mencoba menenangkan pikirannya. Rahmat tiba-tiba masuk, duduk d
elan, "kamu benar-ben
cermat, mencoba membaca n
alu percaya sama yang tampak di luar
tkan kening.
ati-hati saja. Ada permainan besar di dalam perusahaan ini,
a di kepalanya. Siapa yang bisa ia percayai di sini? Bagaim
. Namun, dalam hatinya, Zara merasa ada sesuatu yang tidak beres. Pak Budi selalu
dah lama kamu di sini? Seper
Ya, Pak. Terima kasih s
ra mengambil langkah lebih hati-hati. Tidak hanya untuk menyamar, tetapi juga
r sedang menunggu di hadapannya. Namun ia tidak tahu, apakah ia siap untuk m