icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Misi Rahasia sang Pewaris

Bab 2 Arman dan Keputusan yang Diperjuangkan

Jumlah Kata:1078    |    Dirilis Pada: 11/12/2024

engisi ruang. Zara duduk di mejanya, menatap layar komputer dengan kosong. Di sekelilingnya, para karyawan sibuk menjalankan rutinitas mereka. Tap

ara sebagai salah satu orang yang harus ia uji dalam beberapa tugas penting. Sebagai seseorang yang selalu fokus pada hasil, Arman tidak mudah memberi

erlipat di depan dada, matanya tajam menilai. Zara menelan ludahnya. Ia tahu, setiap kali Arman menatapnya seperti itu, ada ha

uanmu untuk mengerjakan analisis data ini. Ini tugas pe

at, ia membaca beberapa kolom angka yang terpampang di layar komputer. Tugas ini bukan hanya sek

rusaha menyembunyikan kecemasan yang mulai mera

ap angka yang ia lihat, terasa semakin menekan. Ia harus bekerja lebih keras dari biasanya, b

ujung jurang. Jika ia gagal, ia tidak hanya akan kehilangan pekerjaan ini, tetapi juga identitasnya yang baru-dan yang lebih menakutkan, keluarganya akan

ribadi terhadap dirinya. Setiap kali mereka bertemu, Pak Budi tidak hanya berbicara tentang pekerjaan atau lapor

nya terhadap masa

ntah mengapa, setiap percakapan dengan Pak Budi meninggalkan kesan yang aneh di hati Zara. Pria ini

ruang pantry, Pak Budi datang menghampirinya. Zara menatapnya

ng selalu terjaga di wajahnya, "Kamu tahu, pekerjaanmu sejauh in

ya berdebar. "Terima kasih, Pak Budi. Say

rusaha keras, Zara. Dan aku yakin kamu memiliki lebih banyak dari sekadar kemampu

bagaimana cara membuat orang merasa terikat. Namun, Zara tidak bisa membiarkan dirinya terbawa perasaan. Di sini, ia bukan

saha mengalihkan perhatian. "Tapi saya ras

nya. "Jangan ragu untuk datang ke aku kalau ada yang perlu di

i bukanlah orang yang mudah dipahami, dan semakin hari, ia semakin merasak

yang lebih sulit, dan meskipun ia merasa tertekan, Zara tahu bahwa ia tidak bisa mundur. Ia ha

tu yang membuatnya tidak bisa berhenti memikirkan. Kepribadiannya yang kuat, ambisi yang tak tergoyahkan, dan sikapnya yang dingin namun pe

sa ada sesuatu yang tidak biasa di dalam kantor. Semua orang sibuk dengan tugas masing

ang berkumpul. Sesampainya di sana, ia melihat Arman sedang berdiskusi serius dengan

in ini keputusan yang tepat? Zara bisa menjadi orang yang sangat bergu

a melihat bahwa ia sedang berpikir keras. "Aku tahu, Pak Budi. Tapi kita tidak bisa terburu

bisa membiarkan orang yang punya potensi terbuang

percakapan itu. Zara tidak tahu apakah Arman dan Pak Budi sedang berbicara

dari yang ia duga. Jika ia tidak segera mengambil keputusan, ia bisa saja menjadi bagian da

memulai? Apa yang

tu datang. Tapi apakah ia cu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka