Mantan Kekasihku CEO Psikopat
suara orang-orang yang sibuk mengerjakan pekerjaan mereka. Namun, bagi Alya, dunia di sekitarnya telah berubah menjadi sunyi dan sepi. Dira masih menghantui pikirannya, dengan kata-kata y
a menggenang di pelupuk matanya, namun ia menahannya dengan keras. Ia tidak ingin air mata itu jatuh di hadap
an tajam Dira. Pria itu berdiri di ambang pintu, mengenakan jas hitam yang sama, tetapi kali ini tidak ada se
a kering. Dira melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya, lalu mendekat ke meja Alya. Ada jarak di antara mereka, j
l, tetapi ada getaran yang sulit ditutupi. Dira menarik napas dalam-d
ti ini, tapi aku tidak bisa tinggal diam," Dira mengungkapkan, matanya mengunci Alya, mencoba membaca ekspresi di wajah wanita it
anya nyaris berbisik. "Semua ini... terlalu terlamba
akan. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku menyesal atas semua yang telah terjadi, atas seti
merenung tentang segala sesuatu yang telah terjadi antara mereka. Air mata yang sudah ia tahan akhirnya ja
ku ingin memperbaiki semuanya, jika kamu memberiku kesempatan. Bahkan jika itu hanya kesempa
membiarkan dirinya tenggelam dalam pelukan yang dulu membuatnya merasa aman. Tetapi rasa takutnya lebih besar. Ketakutan bahwa ia akan terluka lagi, bahwa ia akan
nuh ketidakpastian. "Terlalu banyak luka, terlalu banyak kenangan yang s
amu takut, dan aku tidak bisa memaksa kamu untuk memaafkanku atau mempercayai aku. Tapi aku bisa berjanji satu hal: aku tidak a
, tetapi rasa takutnya menghalangi. Ia tahu perasaan itu masih ada, tetapi bagaimana jika semuanya
ke luar jendela, menatap ke arah lampu-lampu kota yang berkilauan di malam hari. "Tapi
uh tekad. "Aku akan membuktikannya, Alya. Setiap har
n mudah. Banyak yang harus ia lewati, dan banyak luka yang harus disembuhkan. Tetapi saat ia melihat mata Dira
a bergetar, tetapi penuh harapan. "Buktikan bahwa
dihan yang jelas di sana. "Aku akan, Alya. Aku akan buktikan bahwa aku tidak
obaan, tetapi setidaknya, kali ini, ia tidak sendiri. Dira mungkin masih menjadi misteri yang sulit dipecahkan, tetapi Alya siap menghadapi
suara orang-orang yang sibuk mengerjakan pekerjaan mereka. Namun, bagi Alya, dunia di sekitarnya telah berubah menjadi sunyi dan sepi. Dira masih menghantui pikirannya, dengan kata-kata y
a menggenang di pelupuk matanya, namun ia menahannya dengan keras. Ia tidak ingin air mata itu jatuh di hadap
an tajam Dira. Pria itu berdiri di ambang pintu, mengenakan jas hitam yang sama, tetapi kali ini tidak ada se
a kering. Dira melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya, lalu mendekat ke meja Alya. Ada jarak di antara mereka, j
l, tetapi ada getaran yang sulit ditutupi. Dira menarik napas dalam-d
ti ini, tapi aku tidak bisa tinggal diam," Dira mengungkapkan, matanya mengunci Alya, mencoba membaca ekspresi di wajah wanita it
anya nyaris berbisik. "Semua ini... terlalu terlamba
akan. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku menyesal atas semua yang telah terjadi, atas seti
merenung tentang segala sesuatu yang telah terjadi antara mereka. Air mata yang sudah ia tahan akhirnya ja
ku ingin memperbaiki semuanya, jika kamu memberiku kesempatan. Bahkan jika itu hanya kesempa
membiarkan dirinya tenggelam dalam pelukan yang dulu membuatnya merasa aman. Tetapi rasa takutnya lebih besar. Ketakutan bahwa ia akan terluka lagi, bahwa ia akan
nuh ketidakpastian. "Terlalu banyak luka, terlalu banyak kenangan yang s
amu takut, dan aku tidak bisa memaksa kamu untuk memaafkanku atau mempercayai aku. Tapi aku bisa berjanji satu hal: aku tidak a
, tetapi rasa takutnya menghalangi. Ia tahu perasaan itu masih ada, tetapi bagaimana jika semuanya
ke luar jendela, menatap ke arah lampu-lampu kota yang berkilauan di malam hari. "Tapi
uh tekad. "Aku akan membuktikannya, Alya. Setiap har
n mudah. Banyak yang harus ia lewati, dan banyak luka yang harus disembuhkan. Tetapi saat ia melihat mata Dira
a bergetar, tetapi penuh harapan. "Buktikan bahwa
dihan yang jelas di sana. "Aku akan, Alya. Aku akan buktikan bahwa aku tidak
n penuh cobaan, tetapi setidaknya, kali ini, ia tidak sendiri. Dira mungkin masih menjadi misteri yang sulit dipecahkan, tetapi Aly