icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mantan Kekasihku CEO Psikopat

Bab 4 apakah itu cukup untuk membuatnya kembali percaya

Jumlah Kata:1823    |    Dirilis Pada: 08/12/2024

apa kerasnya kehidupan di kota ini. Ia tahu bahwa, meskipun hari-harinya di perusahaan semakin baik, bayangan Dira masih menghantui. Ia tidak tahu bagaimana har

i ujung lorong, Dira berdiri dengan punggung tegak, seolah mengawasi seluruh perusahaan. Alya menelan ludahnya, mencoba

, tun

rah yang kontras dengan setelan gelapnya, dan sepasang sepatu hitam yang mengkilat. Tak ada senyum di wajahnya, hanya

ha terlihat tenang. Dira mengamati wajahnya, seolah

ing, kebingungan dan ketakutan bercampur aduk di dadanya. "Bisakah kita bicara di

guk, dan tanpa menunggu jawaban, dia mulai berjalan ke ruangan tersebut. Alya terpaksa mengikutinya,

ada lukisan abstrak yang tak memiliki arti, seolah menggambarkan bagaimana perasaan Alya saat ini-kacau dan

utuskan untuk duduk, meskipun jantungnya berdegup sangat keras. Dira mem

u, mencoba memahami apa yang ada di benaknya. Ada kesedihan, tetapi juga ada penyesalan yang sulit

ipun air mata hampir menggenang di pelupuk matanya. Dira menghela napas panjan

dengarkannya. Aku tidak pernah bermaksud meninggalkanmu, Alya. Semua yang terjadi waktu itu... a

kepalanya, tetapi satu kalimat dari Dira membuat hatinya terhenti. Aku menyesal. Kata-kata itu membawa ke

terdengar. Dira menatapnya, matanya dipenuhi pe

bukan karena aku tidak mencintaimu, tetapi karena aku takut kehilangan segalanya. Aku tahu

u pikir aku akan mengerti? Kamu pikir kamu bisa datang setelah lima tahun dan men

gharapkanmu untuk memaafkanku. Tapi aku ingin kamu tahu, aku selalu mengingatmu, setiap detik, setiap hari.

benteng yang telah ia bangun dengan susah payah. Ia ingin memeluk pria itu, membiarkan dirinya terhanyut dalam

a mengalir deras tanpa bisa ditahan. "Semua yang telah terjadi, semua kenangan yang

ku hanya ingin kamu tahu bahwa aku masih di sini, jika kamu ingin aku ada. Mungkin aku tidak pantas, t

pria yang sama dengan yang dulu, namun juga berbeda. Ia harus memilih, apakah ia akan membiarkan dirinya

ahu bahwa hidupnya tak akan pernah sama lagi setelah pertemuan itu. Namun, satu hal yang pasti, keputusan tentang apa yang harus dilakukan s

ra, di mana perasaan, penyesalan, dan keinginan untuk memulai kemba

apa kerasnya kehidupan di kota ini. Ia tahu bahwa, meskipun hari-harinya di perusahaan semakin baik, bayangan Dira masih menghantui. Ia tidak tahu bagaimana har

i ujung lorong, Dira berdiri dengan punggung tegak, seolah mengawasi seluruh perusahaan. Alya menelan ludahnya, mencoba

, tun

rah yang kontras dengan setelan gelapnya, dan sepasang sepatu hitam yang mengkilat. Tak ada senyum di wajahnya, hanya

ha terlihat tenang. Dira mengamati wajahnya, seolah

ing, kebingungan dan ketakutan bercampur aduk di dadanya. "Bisakah kita bicara di

guk, dan tanpa menunggu jawaban, dia mulai berjalan ke ruangan tersebut. Alya terpaksa mengikutinya,

ada lukisan abstrak yang tak memiliki arti, seolah menggambarkan bagaimana perasaan Alya saat ini-kacau dan

utuskan untuk duduk, meskipun jantungnya berdegup sangat keras. Dira mem

u, mencoba memahami apa yang ada di benaknya. Ada kesedihan, tetapi juga ada penyesalan yang sulit

ipun air mata hampir menggenang di pelupuk matanya. Dira menghela napas panjan

dengarkannya. Aku tidak pernah bermaksud meninggalkanmu, Alya. Semua yang terjadi waktu itu... a

kepalanya, tetapi satu kalimat dari Dira membuat hatinya terhenti. *Aku menyesal.* Kata-kata itu membawa ke

terdengar. Dira menatapnya, matanya dipenuhi pe

bukan karena aku tidak mencintaimu, tetapi karena aku takut kehilangan segalanya. Aku tahu

u pikir aku akan mengerti? Kamu pikir kamu bisa datang setelah lima tahun dan men

gharapkanmu untuk memaafkanku. Tapi aku ingin kamu tahu, aku selalu mengingatmu, setiap detik, setiap hari.

benteng yang telah ia bangun dengan susah payah. Ia ingin memeluk pria itu, membiarkan dirinya terhanyut dalam

a mengalir deras tanpa bisa ditahan. "Semua yang telah terjadi, semua kenangan yang

ku hanya ingin kamu tahu bahwa aku masih di sini, jika kamu ingin aku ada. Mungkin aku tidak pantas, t

pria yang sama dengan yang dulu, namun juga berbeda. Ia harus memilih, apakah ia akan membiarkan dirinya

ahu bahwa hidupnya tak akan pernah sama lagi setelah pertemuan itu. Namun, satu hal yang pasti, keputusan tentang apa yang harus dilakukan s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka