StepLover
mantan yang sepertinya bermain victim dan mulai menyalahkan. Putra bersikap layaknya
kau terduduk sangat tenang di rumah layaknya tidak ada yang terjadi dan kau menyalahkan aku atas keputusan yang aku ambil?" Belum puas mencerca, Ca
eputusan bobrok untuk menikahi dia yang seharusnya dipanggil ayah mertua dan semu
amar Candy karena niatnya sendiri dan Candy akan terima jika pemuda itu mengaku sudah tidak lagi men
ut meninggi, tidak kalah sengit dari yang sanggup Candy keluarkan. "Jika kau sungguh m
na, tanpa henti menyaksikan pertengkaran yang mulai melebar. Robert tidak berpikir untuk
mulai kehabisan kesabaran, marah dibuat Putra yang berbic
baik?" sela pemuda berusia dua puluh dua tahun itu garang. Dia
inggalkannya begitu saja. "Benar, aku berpikir menikahi ayahmu adalah pilihan yang baik," ungkap Candy. Meski terdeng
yahku," sindirnya. "Benar, bukankah itu yang keluargamu incar dariku? Haruskah aku beruc
alakan bara api di dalam hati. Candy mengangkat tangan dan tamparan keras
"Jaga ucapanmu pada istriku, Putra," tegur sang ayah garang, dia membuat Candy berpikir bahwa pernikaha
ung melototi sang ayah. "Jangan pernah bersikap seperti itu pada Candy, ingat baik-b
ada pembicaraan setelah dua menit. Robert menatapnya cukup lama se
Candy memberitahu, "Aku sampai tidak tahu harus memanggil suamiku seperti apa." Jika saja diperhatikan, Candy tid
merasa menang setelah berhasil menyakitiku. Aku akan membalasmu." Tiga kata terakhir Candy dipenuhi oleh penekanan. Sorot mata memicing
mata super indah yang tak henti menatap lantang. Putra masih membisu, tidak meng
alan di langkah keempat. Candy berbalik menatap punggung tegap Putra sebelum be
in mendengar setidaknya satu jawaban dari mulut sang mantan tercinta. Apa saja, C
n tidak terhindarkan. "Aku tidak mau menikahimu," ungka
sama tidak lagi berarti. Setelah hari-hari yang dilalui, susah atau senang, semu
ekasih ayahmu sendiri?" Tubuh Candy merinding saat mengingat
ua hal padamu," jawab Putra acuh, tidak lagi
ersikap terlalu kepo. Gadis itu memberitahu, "Ka
an. "Mengapa aku harus melakukannya?" ujar Putra yang jelas tidak ingin melakukannya. "Kau be
ngatkan. "Aku adalah ibu tirimu dan kau adalah anak tiriku, jadi pastikan kau untuk hadir!" tegasnya. Acara makan pada malam hari me
kan oleh suara kekehan yang terlontar keluar dari mulut Putra. Cand
panjang hitam Candy dan bertanya, "Aku h
Dia memutar kepala dan kontak mata pun bertemu. Gadis itu memberi Putra s
presi mengejek di wajah Putra, menyisihkannya yang hanya bisa b