Wanita yang tidak diinginkan
umpulkan kekuatan dalam diri. Hari demi hari berlalu tanpa ada perubahan yang signifikan. Arman masih tidak peduli padanya, dan Clara tetap memperlakukannya dengan kebencian
putih yang terlihat mahal. Nadine menundukkan kepala, mencoba untuk tidak menatapnya. Clara tid
udah sangat familiar di telinga Nadine. "Setiap hari kau hanya sibuk denga
Clara dengan tatapan kosong. "Saya h
"Yang terbaik? Kau bahkan tak bisa menjaga suamimu.
adine dengan suara serak, meskipun ia tahu jawabann
menderita, Nadine. Itu yang pantas untukmu. Kau adalah wanita yang tidak tahu malu. Kau tahu kena
erusaha untuk tetap tegar. Ia tahu, tidak ada gunanya berbicara dengan C
-
rkurung dalam
jauh. Sejak kejadian itu, sejak malam yang membuatnya terjerat dalam kekosongan ini, ia tak pernah merasa lebih
tuinya. Arman memijat pelipisnya, berusaha mengusir pikirannya yang semakin kacau. Ia ta
m pada dirinya sendiri. "Kenapa aku menyerah pada
ada untuknya, menenangkan saat ia merasa lelah dengan kehidupan, dan Nadine yang begitu rapuh, membuatnya merasa bahwa ia adal
-
yang Tidak
di hatinya. Langkahnya berat, tetapi ia mencoba untuk menikmati sejenak udara segar. Jalanan di sekitar rumah tidak
ta pria itu-pria yang tampak familiar, namun Nadine tidak bisa langsung mengingatnya. Pria itu tersenyum lemah dan melambaikan tangan ke
a itu memperkenalkan diri, adalah sahabat Arman yang sudah lama tidak ia temui. Mereka berbicara seb
mas dengan senyum ramah. "Aku
erasaan yang semakin berat di dadanya. "Aku baik-baik
rman tidak membuatmu bahagia. Aku tahu dia, Nadine. Dia bukan pria yang baik. Dan C
g selama ini ia coba tutup rapat-rapat. "Apa yang bisa saya lakukan, Dimas?" tanya N
lembut. "Kau harus keluar, Nadine. Jangan biarkan hidu
-
ah, Kebenaran
h ada. Ia kembali ke rumah dengan langkah hati-hati, tak ingin membuat Arman atau Clara c
. Clara berdiri di sampingnya, tampak penuh dengan kebencian. Nadine m
ngan nada mengancam. "Kenapa kau keluar
uk tetap tenang. "Saya hanya keluar s
enuh amarah. "Apa yang kau bicarakan den
ua langkahnya telah salah. "Kami hanya
"Kau pikir Dimas peduli padamu? Kau hanya
kata yang ingin ia ucapkan terasa terperangkap di ten
. "Kau tak berhak hidup lebih baik. Kau mili
dan Nadine merasa dirinya semakin terperangk