Wanita yang tidak diinginkan
engan perasaan berat, seperti beban yang tak bisa lepas dari dirinya. Arman dan Clara terus memperlakukannya dengan kasar, namun Nadine tahu bahwa ia harus
ya udara luar yang bisa memberinya sedikit ketenangan. Tanpa tujuan jelas, ia berjal
warna-warni. Meski hanya sekilas, keindahan bunga-bunga itu menyentuh hatinya. Nad
ir tak percaya bahwa ada keinda
in. Hatinya terasa lebih ringan, meskipun sesaat. Ia membayangkan apa yang akan terjadi jika ia bisa bebas dari semua ini-bebas
nghidupi diri sendiri? Bagaiman
ne membuka matanya dan melihat Dimas, pria yang ia temui beberapa hari lalu di kafe, sedang berjalan ke arahnya. Dimas ters
ta Nadine, sed
lah Nadine. "Aku pikir kau sering dat
aannya di taman ini. "Aku datang ke sini untuk mencari ketenangan," jawabnya, beru
ine. Kau tak perlu merasa sendirian. Aku di si
tahu bahwa ia tak bisa begitu saja mengandalkan Dimas. Meskipun begitu, ada sesuatu dalam dirinya
-
li ke
perasaan cemasnya. Ia kembali ke rumah, namun begitu memasuki pintu, ia langsung merasakan ketegangan yang biasa.
lama sekali?" tanya Arman de
aha tetap tenang. "Hanya be
uar sana selain berurusan dengan rumah ini. Jangan pikir aku tidak tahu ap
un, ia tahu bahwa melawan hanya akan semakin memperburuk keadaan. Ia mem
bisa menjalani hidup ini begitu saja? Kau masih ada
berarti di hadapan mereka. Semua usaha untuk bertahan rasanya sia-sia. Namun, di dalam hatinya, ada secer
-
gan Dimas yan
n kasar dan Clara semakin sinis. Setiap hari terasa seperti perang, dan Nadine semakin merasakan dirinya kehilangan kend
i Nadine. "Lagi-lagi kita bert
bunyikan kelelahan yang terlihat jelas di
itu pertanda baik. Aku se
eolah-olah ia menemukan seseorang yang bisa mendengarnya,
ara lembut. "Tapi aku rasa, aku tak pantas mendapatkan perhatian
k ada yang gagal, Nadine. Hanya saja, kau terjebak dalam keadaan yang tidak a
mpuh masih sangat panjang, ada sesuatu dalam dirinya yang mulai percaya bahwa ia bisa keluar dar
-
e Realita
u ia memasuki pintu rumah, ia tahu bahwa kebahagiaan yang dirasakannya hanya sementara. Arman
man dengan nada dingin. "Kau terlalu
mulai bosan di sini, Nadine. Tidak her
itu tidak akan pernah sama lagi. Tetapi, di balik rasa sakit itu, ada kekuatan yang perlahan mulai tum