Godaan Mantan Istri (21+)
sti
Vanya berdiri di hadapannya. Wanita dengan alis tebal dan hidung mancung tersebut menatapnya tajam. Rahan
aat aku di luar negeri! Kurang ajar kamu!" teriak Vanya dengan tatapan p
ras dari sang istri membuat ujung bibirnya mengalami sedikit luka. Jujur, dia tidak menyangka kalau Vanya bisa melakukannya. Wanita yang sudah e
inya. Benar-benar gila," ucap Vanya sembari menunjuk ke arah wanita yang berbaring di ranjang miliknya. Y
pala sembari berkata, "Tapi aku tidak hanya butuh cinta, Vany
erusaha, Austin," tega
"Austin sudah memberimu waktu yang cukup, Vanya. Empat tahun dan kamu belum juga bisa memberikannya anak. S
engerutkan kening dalam, memperha
engan bangga. Dia pun langsung menarik sang kekasih
antungnya yang tidak lagi berfungsi. Kali ini tubuhnya membeku, sulit untuk melakukan sesuatu. Rasa kecewa dan sedihnya membuat Vanya tidak bisa berbuat apa-ap
u berobat karena kamu ingin memiliki anak dariku, tetapi nyatanya kamu melakukannya supaya
amu benar, Vanya. Tidak salah kamu menjadi seorang
am ini dengannya? Kenapa Austin bahkan tidak menunjukkan penyesalannya. Jika
muak. Dia baru sadar jika orang yang dicintainya tidaklah berhak atas hatinya. Austin benar-benar sudah menghancurkan cin
berikan tamparan kembali, tetapi belum sempat dia melakukannya, Austin sudah lebih dul
aku mencintai kamu dan ini balasanmu? Dasar b
tuh seorang anak dan kamu tidak bisa memberikannya. Jadi, jangan salahkan aku kar
h berpikir kalau Austin berpikir serendah itu mengenai dirinya. Jika saja orang lain yang mengatakannya, Vanya akan biasa saja
k ada lagi gunanya kita bersama, Austin. Kamu tetap tidak akan menghor
*
genai perselingkuhan sang suami. Dia mengenal Austin sejak duduk di bangku SMA dan selama ini Austin selalu baik. Pria itu selalu mendukungnya dalam segala hal,
al dengan waktu yang lama, tidak mudah bagi Vanya untuk melupakan sang suami. Hatinya pun retak karena penghianatan yang dilakukan
ncoba menegarkan diri. Dia tidak ingin ada yang melihat air matanya
kan rumah yang tidak lagi menjadi rumah baginya. Menurutnya, surga yang dul
ak sabarnya ingin berc
iela beberapa jam yang lalu. Bahkan wanita itu masih tertidur pulas di kamar tamu, membuat Vanya kembali memanas. D
tidak dipedulikan pun langsung meraih lengan Vanya. D
suka diabaikan, Va
Vanya dengan suara parau. Dia melepas tangan sang suami kasar dan melanju
erima dengan ucapan sang istri. Tangannya langsun
u, Vanya?" tanya Austin
rhubungan dengan jalang sialan itu dan aku tidak sudi disentuh
n buat kamu kotor juga, Vanya."