Godaan Mantan Istri (21+)
abar,
n yang sempat menghilang. Dia benar-benar tidak menyangka akan bertem
ekerjaan. Dia masih memiliki cukup otak untuk memilah mana yang penting dan mana yang tidak. Pekerjaannya pent
ang, Pak Austin," sa
nya akan mengamuk dan menghajar dirinya seperti dulu, setidaknya untuk meluapkan kekesalan
dari Ez Corporation?" tanya
saja," jawab Van
pikir kamu akan jadi gelandangan setelah berpisah dariku. Ya kamu t
apa yang Austin katakan. Setelah menikah, sumber penghasilannya hanya dari uang pemberian Austin. Tapi sayangnya sang suami lupa jika sebelum dia
lihat semua perlengkapan. Apakah masih ada yang harus diperbaiki atau tidak se
ekali diledakkan. Meski Austin adalah investor dalam pembangunan kali ini, tetap saja dia tidak bis
enunjukkan ruanganmu,
tadi memandangnya. Beberapa kali wanita itu melambaikan tangan, seakan menyapa Vanya. Ya, meski dia tidak
intu, seseorang sudah lebih dulu membukanya. Vanya yang meli
dak ada kemiripan dari wajah Austin dalam diri bocah di depannya. Dia mengikuti arah kaki
adi nyariin Papa," ka
adi kedatangan tamu dan gak bi
etapi dengan cepat pikirannya ditampik. Di tidak boleh merasa iri dengan apa yang didapatkan Aiden. Terpenting s
"Tunggu
at untuk pergi dan memilih membalik tubuh, menatap ke arah Austin bera
ni Aiden dan dia adalah putraku. Aku harap kedepann
enyuman, "Baik, Tuan." Setelah itu d
*
ahan. Beberapa kali dia melakukan hal yang sama. Hingga dia yang merasa lega pun duduk d
am. Dia sudah bersumpah untuk tidak berurusan dengan Austin lagi, tetapi kali ini sepertinya
napa semesta memperma
langsung membuka mata. Dia menatap ke arah ponsel yang terletak di m
udah ke perusahaan?" ta
, aku juga bertemu dengan pimpinan di perus
h kalau begitu." D
mematikan dan berkata, "Tapi, Dylan. Apa kamu sudah
iel Charilies," jawab Dyla
ni. Apa kamu gila, Dylan? Apa kamu begitu membenciku sampai mau membuat aku mati berdiri di perusahaan
asa itu tidak masalah sama sekali
tu mantan mertu
ar ingin sekali marah dengan sang sahabat. Kenapa Dylan begitu tega dengannya? Hingga dia ke
udah sekarang itu dengan Dylan. Dia sering mengum
"Mama, in
at nama yang tertera. Mulutnya langsung melebar, tidak menyangka kalau tern
a apa?" tanya Vanya dengan
umpat dengan siapa?" Gav
pat. Tadi mama Cuma membaca naskah drama
ama?" tanya Vanya. Dia memang memberikan ponsel
ta. Aku mau mengajak Mama makan siang bersama.
ua mata. Anaknya ada di perusahaan? Bag
segera keluar," kata Vanya dan langsung bangkit. Di
an melihat pun mengerutkan k