Godaan Mantan Istri (21+)
a bakal antar aku
tenang, dia menganggukkan kepala. Bibirnya mengulas senyum manis saat melihat Gavin yan
dapatkan banyak teman selama di sekolah. Pasalnya di tempat barunya saat ini, Ga
iapkan pakaiannya di ranjang. Setelah itu kita sarapan d
" sahut Gavin semba
Gavin tidaklah salah. Awalnya dia hanya akan menyuruh sang guru datang ke rumah untuk mengajar, tetapi meliha
Tiga puluh menit lagi dia harus mengantarkan Gavin ke sekolah. Dengan tenang, dia mem
erada tepat di sebelahnya. Melihat nama yang tertera, Vanya mengulas
ng ke Indonesia dan kamu tidak menjemputku. Pada
u memang bilang akan menjemputmu, Dylan. Tapi kalau kamu sampai di pagi begi
? Kamu tidak takut kalau Austin
n mengetahui mengenai status Gavin yang merupakan anaknya. Dia t
n terbuka. Anaknya berhak memiliki teman dan bermain bersama. Gavin memiliki haknya untuk be
al. Rasanya dia ingin sekali memeriksakan Austin ke dokter mata supaya bisa melihat semua dengan jelas. Meski sebena
nya?" tanya Dylan, tidak m
ak akan mengenalnya karena matanya yang bermasalah. Sekarang aku tutup. Aku harus mandi
akan. Dia bahkan langsung meletakkan apron di meja dan melangkah ke arah kamar. Padahal nasi goreng yang dibuatnya belum di
*
anti temannya b
Sebelah tangannya terulur, menyentuh puncak kepala putra kecilnya dan menjawab, "Tentu saja, Sayang.
n anaknya. Pasalnya tinggal di daerah dan bahkan negara yang berbeda, tentu akan memberikan kebiasaan yang be
a kelas di sana. Vanya yang memilih tempat itu juga bukan tanpa alasan. Selain tempatnya yang dekat dari kanto
Disana sudah ada sang guru yang menantikan keduanya. Vanya men
tidak jadi ke sini, Bu," u
dari jam masuk kelas karena harus bersiap untuk kerja sekalian. Apalagi ta
dengan. Vanya menatap ke arah Gavin yang tampak ragu. Putranya memang se
miss yang akan mengaj
ama gak temani Ga
ng. Nanti kalau jam sekolah sudah selesai,
rasa bahagia. Anaknya begitu penurut dan tidak takut apa pun. Meski terkadang Vanya merasa kalau Gavin tumbuh jauh l
pergi. Dia harus segera ke kantor supaya tidak menimbulkan mas
e arah mobil di depannya. Keningnya berkerut dalam, memperhatikan wanita yang baru saja masuk. A
anak-anak? Apa anak haramnya bersekol
mau antar aku sampai ke kelas?" tanya Ai
r, melangkah bersama Aiden yang masih setia menggandeng tangannya. Padahal hari ini dia sedang sibuk dan menolak permintaan Aiden, tetapi
aja. Terima kasih karena su
lepaskan putranya. Dia membalik tubuh dan siap menuju ke mobil, tetapi baru mengangkat laki
enalnya? Dia mirip siapa, ya?" t
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis