Godaan Mantan Istri (21+)
n kamu,
g terkunci rapat. Tangannya mengepal, menggenggam selimut yang menutupi bagian tubuhnya.
yum sinis, memperhatikan Vanya dengan pandangan seolah merendahkan. Jemari
ak cukup, Austin?" tanya Vany
p ke arah Vanya dan berkata, "Aku hanya mau m
ya dengan emosi menggebu. Dia langsung melempar
iringkan kepala dan berkata, "Jangan munafik, Vanya. Tadi saja kamu mendesah keras saa
alam mimpimu," s
a kembali berucap, "Terserah apa katamu, Vanya. Terpenting aku
erpisah, tapi kamu tidak menggunakan
ukimu saja kamu gak hamil, apalagi sekarang. Kamu ingat, Vanya. Kamu itu ma
belumnya Austin selalu bersikap manis di depannya. Apakah itu
ni rumahku dna tidak ada hakmu untuk tetap disini," kata Austin tanpa memperhatikan Vanya. Dia bahkan seperti tidak peduli
ergi, Austin. Aku tidak sudi menem
begitu," kata Austin
atanya tidaklah berguna, tetapi setidaknya dia ingin meluapkan semua. Dia masih mencintai Austin. Ya, Vanya akui itu. Dia masih sangat mencintai pria yang akan menceraikannya itu
a merasakan sakit yang begitu dalam. Hingga dia memilih melangkah ke arah kamar mandi dan membersihkan diri. Vanya benar-benar merasa jijik karena sentuhan yang dibe
menikah denganmu. Aku menyesal mencintai pria kura
*
berapa ming
amu. Apa menurutmu Vanya akan datang?" tanya D
penting sekarang, aku dan dia tidak ada hubungan lagi. Setelah masalah ini selesai, aku bisa menikahi kamu juga. Kamu tahu? Aku sud
ulum senyum dengan kedua pipi yang memerah. Dia bahkan mengeratkan dekapan, bers
ang makan. Sudah waktuny
ap hari menginap di sana. Austin sendiri tidak keberatan dan malah menyuruhnya tinggal di satu kamar. Mengenai hubungan dewasa yang mereka lakukan, hal itu pasti terjadi setiap malam.
i menikahi ku, kan?" tanya
ki anak, tapi sayangnya wanita yang aku nikahi itu malah wanita mandul dan tid
engayunkan kaki, menuju ke arah ruang makan. Sayangnya baru beberapa langkah, mereka kembali berhent
di sini, Vanya?" tanya Austin de
n, itu bukan urusanmu, Austin
yang kamu lakukan di sini harus se
memilih terus melangkahkan kaki, menuju ke arah tangga dan menaiki satu per satu. Dia bahkan
. Dia tidak terima kalau mantan istrinya itu memasuki ka
meraih lengan sang suami dan menggenggam erat. M
n. Aku cemburu setiap melihat kam
"
Aku akan pastikan kalau dia tidak
ela mengikuti Vanya. Dia tidak ingin kalau wanita itu mengacak-acak kamar yang
ntu kamar, tepat saat Vanya hendak membukanya. Manik matan
a kamu ke sini, Va
amu, kan?" Vanya tertawa merendahkan dan kembali melangkah. Sayangnya baru
Minggir,"
ria yang dicintai hanya karena wanita lain. Bagaimana rasanya kalah dari s
dengan tatapan tajam. Dalam hati dia