Godaan Mantan Istri (21+)
gi,
mengenal dirinya. Selain karena dia yang dulunya istri dari sang atasan, Vanya juga cukup dekat dengan semua karyaw
tu tahun, Vanya bertekad untuk menyelesaikan semua pekerjaan di Indonesia dan kembali hidup tenang di luar negeri. Dia juga su
h penekanan. Manik matanya menatap lekat ke arah Austin yang tengah melangkah mendekat. Tidak a
ang wajah datar dan sorot mata dingin. Dia berkata, "Kenapa kalau aku masuk ke sini ta
dan arogan. Vanya bahkan ingin sekali memukul mulut mantan suaminya itu supaya bisa berbicara
i, Pak?" tanya Vanya. Dia mengulas
kerja Vanya dan mendorong pelan. Mulutnya masih bungkam, tidak mencoba menjelaskan sama sekali. Ha
enutup. Dia mendorong undangan ke arah Austin dan ber
"Siapa bilang kalau kamu tidak membutuhkannya, Vanya? Kamu tahu ini undangan apa? Ini undangan
tidak ada kewajiban untuk datang ke acara yang menurut saya tidak ada gunanya," sahut Van
engan kasar dia menarik wanita itu agar mendekat ke arahnya dan berkata dengan tegas, "Sekarang kamu di sini, Vanya. Mes
it di pergelangan tangan pun hanya diam, tetapi tatapannya tidak bersahabat sama seka
ini aku yang berkuasa dan kamu harus menurut," tegas Aus
a sendiri. Padahal Vanya merasa tidak membutuhkan undangan untuk hadir ke pesta pernikahan mantan suaminya. Tidak diundang p
"Sial," g
*
an sahabatnya. Selain karena mereka yang sudah lama tidak bertemu, Daniela juga ingin memberikan undangan untuk sang sahabat. Semalam dia dan Austin m
"Da
ia menatap ke arah sang sahabat yang sudah lama menunggu. Bibirnya
ah menjadi nyonya besar. Wa
enyum. Dengan tenang, dia duduk. Sahabatnya juga
gomong Daniela. Kenapa k
pa," Daniela menghentikan
emasan dan menyerahkan ke arah sahabatnya. Dia berkata, "Aku dan
epat dia mengambil undangan di depannya dan membaca dengan cermat. Setelah s
i ide darimu
a. Awalnya aku kaget karena gak biasanya Austin mengadakan pesta, tapi di lain sisi ak
tidak pernah menyangka Austin akan membuatkan pesta untuk Daniela. Meski keduanya a
sampai Austin bisa seromantis ini sama kamu?" tanya Bety
wajah berpikir. Dia mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi sebelum sara
ini karena Vanya
an kening dalam, merasa bingung karena Daniela ya
perusahaan Austin. Jadi, mungkin itu alasannya. Austin ingin menunjukkan kalau tanpa Vanya, dia bisa
ng awalnya tampak tenang pun mulai berubah menjadi serius. Hingga dia beruc
mengenai hal itu. Dia yang terlalu bahagia menjadi bodoh untuk sesaa
amu harus singkirkan Vanya kalau mau rumah tanggamu
Aku pasti akan memberikan dia pelajaran, Bety. Aku gak