Godaan Mantan Istri (21+)
kenapa bisa
dan menyamakan tinggi badan. Dia menatap cemas ke arah bocah kecil yang saat
ng. Aku gak mau makan sendiri di ruma
katakan denganmu kalau mama akan pulan sore. Kita akan makan bersama m
. Bocah yang baru memasuki usia enam tahun itu benar-benar sudah cukup dewasa karena tidak pernah menunt
ku sudah kenal dengan semua orang. Kalau di sini aku
las Gavin benar-benar menyentuh hatinya. Hingga sebelah tangannya
eberapa barang dan ajak kamu ke restoran yang enak. Kita makan
. Padahal beberapa menit yang lalu Gavin tampak sedih. Memang sesimple itu dunia a
unggu di sini," ucap
idak ada siapa pun di sana yang membuatnya bernapas lega. Setidaknya Austin tidak mengetahui mengen
r, tetapi baru saja akan melangkah, Vanya berhenti. Manik matanya menatap ke
, Vanya?" tanya Austin ya
awab Vanya dengan penuh penekanan. Dia memang bekerjasama dengan Au
hkan dan berkata, "Memang bukan urusanku, Vanya. Tapi aku rasa kamu tidak lupa bahwa kamu sek
ngan tingkah Austin kali ini. Hingga dia yang melihat wajah penuh amarah dari arah sang atasan,
nku, Vanya?" tanya Austin
an santai. "Aku sedang menertawakanmu a
"
genai jam kerjaku, kamu tidak bisa mengatur sama sekali. Aku tetaplah karyawan EZ Corporation dan bukan karyawan LI Company. Selain itu,
kan mantan istri. Melihat wajah mengejek dari wanita itu, rahangnya pun langsung mengeras dengan kedua tangan mengepal.
tanya Vanya. Dia tidak lagi memil
k haram itu, kamu memba
gerti dengan apa yang Austin katakan. Dia tidak merasa memiliki anak haram sama sekali. Hingga di
h melihatnya?" tanya Vany
pa itu, Vanya?" Au
u bukan urusan kamu, Austin. Kamu jangan lupa, kita ini mantan. J
ahkan. "Aku jadi curiga, Vanya. Jangan-jangan kamu menggunakan pil saat bersama denganku. Itu sebabnya kamu tidak bisa mem
oalnya aku gak mau punya anak dari pria bajingan seperti kamu." Setelah itu, dia l
berikan. Dia pikir mantan istrinya akan menjelaskan banyak hal dan berkata manis seperti dulu, tetapi nyatanya semua
am, Vanya. Aku akan ber
i, Vanya benar-benar ingin tertawa keras. Pria bodoh itu bahkan menuduh dirinya yang tidak-tidak. Padahal jelas kalau Austin yang
g menyebut Gavin anak haram. Hingga pintu lift tertutup, membuat Vanya meluruhkan tubuh dan meneteskan air
t penolakan dan malah dihina oleh sang suami. Lagi pula Vanya sudah tidak ingin berurusan dengan Austin dalam hal apa pun. Kalau s
berada. Sayang, baru saja keluar dari kantor, seseorang berhenti di depannya. Vanya