Kesabaran seorang istri
kepulangan Prisia. Sementara itu, Prisia berdiri di dekat p
A, masakan Kakak nggak bisa dibilang enak," tanya Prisia ragu, men
rubah, sudah jadi chef sejati, kok!" jawabnya sambil tersenyum lebar, menutupi kekhawatirannya. Melihat senyu
angan yang tercium begitu harum. "Wah, Kak! Dari baunya aja udah bikin perutku keroncong
ah siap! Ayo kita makan!" te
"Wah, harum sekali. Sepertinya masakan menantu M
kali Kak Wiliam nggak ada. Tapi nggak apa
saja mereka berdua. Mereka yang rugi nggak bisa me
gan masakan Stella, terkejut dengan rasanya. "Wah, Kak! Masakanmu enak sekali. Kaka
kapan saja. Asal kamu punya w
ta tentang pengalamannya selama di luar negeri, butik yang dia kelola, dan rencananya untuk membuka cabang di kota ini.
*
taman, sementara Prisia memutuskan untuk memberi kejutan pada Wiliam di
ia. "Selamat siang, Nona Prisia. Silakan masuk, Tuan Mud
hat sekretaris Wiliam yang terlihat panik begitu melihatnya. Sekretaris itu bergumam cemas, "As
ngan yang dilihatnya membuat darahnya mendidih. Di depannya, Wiliam sedang duduk dengan mata terp
hari? Apa Kak Stella tahu kelakuan kakak ya
a sudah marah besar. "Tidak usah repot-repot pakai pakaian! Aku sudah melihat semuanya. Dasar pelacur! Beran
iam, yang sudah menutup resleting celananya, ber
Stella! Apa istimewanya wanita murahan ini dibandingkan Kak
u mencintai Luna! Terserah aku mau apa dengan hidupku, kamu tidak perlu ikut
la sampai Kakak lebih memilih wanita seperti ini? Sampai kapanpun, aku tidak
tapi dia berhenti di tengah jalan. Dia tidak tega men
binatang! Kakak sudah punya istri yang sempurna, tapi lebih memilih menghancurkan segalanya demi nafsu!" tangis Prisia. "Kala
rjanya dengan keras, merusak barang-barang di sekitarnya. "Kenapa d
ua pasti ada solusinya. Jangan terlalu dipikirkan
dikku memang keras kepala, tapi suatu hari dia aka
alas mencium Wiliam deng