icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
RINDU DI BANGKU BELAKANG

RINDU DI BANGKU BELAKANG

Penulis: Ufuk Timur
icon

Bab 1 Gadis di Bangku Belakang

Jumlah Kata:1023    |    Dirilis Pada: 18/09/2024

di sanalah dia merasa paling nyaman. Di sana, dia bisa mengamati semuanya tanpa perlu banyak diperhatikan. Ban

lum diambil oleh orang lain. Bangku itu seperti miliknya. Dari sudut ruangan itu, Ayu melihat semuanya-guru y

anda dan tertawa. Bagi Ayu, Rama bukan sekadar teman sekelas. Dia adalah orang yang diam-diam mengisi pikirannya, meski mereka jarang berbicara. Ayu menyu

n memperhatikan gadis pendiam yang selalu duduk di bangku belakang. Lagipula, Ayu tak pernah punya alasan untuk mendekati Rama

tatannya, seolah tak ada yang terjadi. Namun, di dalam hati, Ayu tak bisa menahan rasa rindu yang aneh. Rindu pada sesuatu yang bahk

ma dari bangku belakangnya. Baginya, dunia kecilnya di pojokan kelas sudah cukup. Meski kadang ada keinginan untuk mendekati Rama

mungkin bisa tertawa bersama seperti teman-teman Rama lainnya. Tapi itu semua hanya ada dalam angan-angannya. Di

nya dari Rama. Seolah ada sesuatu dalam diri Rama yang membuatnya terus te

angnya, penuh dengan harapan-harapan kecil yang tak pernah ia ungka

tertawa, seolah dunia tak pernah memberi beban. Setiap gerakannya tampak ringan, seolah tak ada masalah yang menghantui. Sedangkan Ay

lagi. Dia sedang menulis sesuatu dengan serius, tak seperti biasanya. Biasanya, Rama lebih suka bercanda atau berbisik dengan tema

ara, kecuali sesekali saat Rama meminjam penghapus atau pena. Dan meskipun hanya sekadar pertukara

u-buku dengan perlahan. Sementara itu, Rama, seperti biasa, segera dikerumuni oleh teman-temannya yang meng

kat ke ara

apas. Ia tidak percaya Rama bena

ma tiba-tiba terden

n pandangan Rama yang tampak sedikit ragu. Ini pe

terdengar tenang, mes

tika yang kemarin? Aku... nggak ngerti soalnya," katanya

ka Rama akan menanyakan itu. "Sudah..

ggak bantuin aku? Aku bener-be

api dia tidak pernah membayangkan bahwa Rama akan memintanya bantuan secara langsung. Gadis pendiam ya

a mengangguk. "Boleh

sepulang sekolah juga nggak apa-apa," j

u dengan Rama, bahkan untuk sesuatu yang sesederhana itu. "Nanti sepulang sekolah aja,"

a sedikit lebih hangat di dalam hatinya. "Oke, makasi

an mimpi, kan? Rama benar-benar memintanya untuk membantu. Dan sepulang sekolah, mereka akan bertemu lagi. Meskipun itu

am dalam pikirannya. Hatinya dipenuhi pertanyaan-apa yang membuat Rama ti

in. Tapi di balik semua itu, Ayu masih merasakan kegelisahan. Ia terlalu takut berharap lebih. Sebab, di dunia nyata, gadi

gaimana, takdir memutusk

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka