icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

RINDU DI BANGKU BELAKANG

Bab 3 Tugas Kelompok

Jumlah Kata:1708    |    Dirilis Pada: 18/09/2024

esia yang terkenal tegas dan selalu memberikan tantangan baru di setiap tugasnya. Ayu duduk di bangku belakang seperti biasa, merasa cemas tapi berusaha t

sepertinya pun

-balikkan daftar nama siswa. "Kelompok ini akan membuat presentasi tentang novel yang

esai tanpa kejadian yang aneh. Namun ketika Bu Rini menyebut nama-nama dalam kelompo

a, Dita,

hat Rama yang duduk di barisan depan bersama teman-temannya. Rama terliha

malingkan pandangan, berusaha mengontrol rasa gugup yang tiba-tiba muncul. Ini pertama

l dari novel yang telah dibaca kelas. Setiap kelompok harus bekerja sama untuk membuat presentasi yang menarik dan komprehensif. Ayu tahu

merasa bingung harus mulai dari mana. Di satu sisi, ia merasa sangat gugup. Tapi di sisi lain, ada rasa senang yang tak ia bi

ada di dekatnya, dan mereka tampak antusias. "Ayu, ayo kita mulai diskusinya," kata

api kehadiran Rama yang begitu dekat membuatnya sulit berkonsentrasi. Setiap kali Rama berbicara

i. "Oke, jadi kita harus bagi tugas dulu. Siapa yang mau analisis karakte

ngat. "Aku bisa bikin slide presentasi. Aku

"Aku bisa bantu dengan analisi

oleh ke Ayu. "Ayu, kamu mau ambi

atnya canggung-saat semua mata tertuju padanya dan ia harus membuat keputusan. Tapi k

u pasti bisa, Ayu. Kita bisa sa

rasa pipinya mulai memerah

sih merasa sedikit kikuk. Rama, dengan kepribadiannya yang ceria, membuat suasana menjadi lebih ringan. Dia sesekali melontarkan canda

raksi lebih banyak. Ternyata, Rama punya banyak ide menarik tentang bagaimana tema bisa dihubungkan dengan kehidupan se

ngan suara pelan tapi jelas. "Tokoh utama dalam novel ini terus

a-kata Ayu. "Iya, aku setuju. Karakter utamanya

berada jauh di luar jangkauannya. Meskipun hati Ayu masih dipenuhi kegugupan, dia juga mulai merasakan kehan

menyelesaikan tugas kelompok. Sebelum beranjak pergi, Rama sekali lagi menata

sedikit lebih percaya diri

g bagi dirinya untuk menjadi lebih dari sekadar gadis pendiam di bangku bela

ega yang ia rasakan, seperti beban berat yang perlahan mulai terangkat. Untuk pertama kalinya, dia dan Rama berbicara lebih d

hampirinya. "Ayu, kamu mau kita kerjain tugasnya di ma

nya enak di rumahmu. Kita bisa lebih

"Kalau gitu, kita sepaka

dan Ayu terkejut melihat bahwa pesan itu dari Rama. Ia tidak pernah men

ma

idemu soal tema novel. Btw, Sabtu nanti aku bisa je

ng berputar-putar dengan berbagai skenario. Apakah ini hal biasa bagi Rama, atau dia benar-benar pe

y

sa ke sana sendiri. Rumahku nggak te

balasan. Detik demi detik terasa lamba

a

au kamu diskusikan soal tugas, kam

skipun sederhana, memiliki makna besar bagi Ayu. Bukan hanya tentang tugas kelompok, tapi tentang

melangkah ke dalam cerita yang sama. Meski hanya sedikit, dan meski dia tahu bahwa perasaan ini mungkin tak akan lebih dari sekadar teman sekelas yang kebetulan satu kel

au melihat catatan, pikirannya sering kali teralihkan pada pertemuan mendatang. Apa yang akan mereka bicarakan nant

i tumbuh dalam dirinya. Bahkan jika ada sesuatu yang lebih dari hubungan ini, Ayu berusaha tetap realistis. Ia a

oleh campuran perasaan gugup dan antisipasi. Ia mengenakan pakaian yang sederhana-kaos biru muda dan celana jeans-

sudah duduk di sofa ruang tamu, dan Rama sedang sibuk membuka laptopn

dengan nada bercanda, tapi Ayu bisa melihat bahw

mencoba menutupi kegugup

mua tugas dibagi dengan adil. Riko memberikan beberapa masukan cerdas tentang ka

sih membuat jantungnya berdebar, interaksi mereka yang lebih banyak membuat Ayu sedikit demi sedikit merasa lebih per

erkomentar saat mereka beristirahat sejenak. "Kamu sebenarnya punya banyak i

rasa bingung harus menjawab apa. "Aku... nggak terlalu percay

pi menurutku kamu pintar, dan orang pintar harusnya nggak takut bua

lah untuk pertama kalinya, seseorang benar-benar melihatnya-bukan hanya sebagai gadis pendiam

iri sendiri di depan mereka-di depan Rama. Meskipun rasa sukanya pada Rama masih ia simpan dalam d

a bahwa mungkin, ia tidak perlu lagi

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka