Aku Tak Ingin Menjadi yang Kedua.
Wanit
n yang ternyata dari Kirana. Lelaki tampan ini menyugar rambut frustasi. Jari-jari pa
lang?" tanya Damar, le
rgi, belum pulang sampe sekarang Den."
atan di menekan tombol panggil lagi. "Tugas baru untuk mu, Awasi
engan anggun dia berjalan mendekati meja kerja Damar. Wanita berpakaian minim ini berj
gincu merah ini mendekatkan bibir pada telinga Dam
tan yang dilakukan Fina. "Lagi ada masalah apa? Nisa buat m
berpakaian senada dengan warna bibirnya. Fina terse
istri yang baik untuk mu," ucap Fina lagi, menghentikan pijatan tan
ebatang rokok yang ada di hadapannya. Memantik dan menghisap pe
i yang baik jika tak dididik." Dama
ak menyukaiku sejak aku masuk ke ke
mengambil hatin
getukkan rokok pada asbak, latu yang berad
ng uang jatah bulananmu kurang," tel
k tua itu sudah tak bisa.... " Fina menghentikan
ikannya?" Fina tersenyum
sama wanita ular ini, Damar mengelua
banyak uang, dia masih kuliah." Fina menatap uang d
k lukisan, menempelkan ibu jari mendekatkan b
untuk mencuri isi dari
rah. "Pergilah, jangan terlalu boros, atau aku akan me
apat bersenang-senang. Tapi...." Fina kembali tak melanjutk
ar memalingkan wajahnya. " Sekali kamu merasakan kenikmatan dari Mamih, kamu akan mem
di hadapan Fina ini selalu acuh. Tak peduli
gannya dengan pengharum ruangan menghilangk
lam rumah. " Nisa!? " Damar berteriak. Baru kali ini Damar berteriak memanggil Nisa mem
eriak?" tanya Mbok Darmi pelan, mengahampiri
i kamar Mbok?
ergi sama Non Lana
k Darmi lembut, wanita yang sudah bekerja d
enaruh kasar bobot tubuhn
n masalah?"
en. Jantung si mbok mau copot." Mbok Darmi terkekeh
keluar dari mulut lelaki tampan ini. Menyesap jus pelahan, setelah itu menyan
anak tangga. "Nisa dari mana kamu?" tanya Damar. Membuat Nisa terjengkit kaget.
Nisa melangkah kasar
antah melulu. Jangan sampai Mas hilang