Aku Tak Ingin Menjadi yang Kedua.
4 Di
k dapat melepaskan diri dari rengkuhan Damar. " Aku tak ak
uk Nisa berdiri. Dia tau persis sepe
kala itu terlintas di pikiran Nisa, yang kini masi
tu Nisa hanya ingin pergi bersama teman satu gengnya. Alhasil karna
uruh, dengan kokoh Damar
ini menaruh Nisa di pembaringan. Damar meraih dagu wanita yang dulu sangat manja
mar, Nisa." Damar me
ap terbata. Netranya mengarah
pada, Mas. Jadi jangan pernah berucap meminta cerai da
gendurkan cengkraman, "Adik pintar, Mas mak
dengan cepat Nisa memalingkan mukanya. Lagi damar mencengk
itas yang sekarang kamu nikmati, tetap bisa kamu da
di gunakan. "Aku ke Semarang, kerjaanku terbengkalai di sana
us Nisa, awasi jangan sampe berbuat nekat atau macam-maca
suka keras banget ke, Non Nisa, " Mbok Darmi berucap m
ar Nisa. Netranya terbelalak mendapat
ok Darmi bergegas mendekati Nisa, "Mbookkk
s. Kalo Non nurut, Den Damar juga sayang ba
erlintas di pikirannya. "Mas aku laper," Damar yang
Damar turun ke bawah, mengambilkan Nisa minum. D
ti apa yang di butuhkan Nisa. Tetapi semua kebaikan D
"Aku harus bagaimana Mbok...?" rengek Nisa, pada
dua?" tanya Mbok Darmi, yang di angguki Nisa, sete
p-usap punggung Nisa. Memberikan kekutan untuk bersabar
**
ui apa yang dia sembunyikan selama ini. Dia berfikir dengan seksama, bagaima
gerat buku-buku jar
uhkan hati Damar. Apapun yang Nisa inginkan sel
e rumah megah milik Chandra Hardiyata. Saat itu Damar
i Nisa sangat penurut kala itu. "Mas Damar gendong Nisa
sungan hidup Damar. Membuat hati kecilnya berkata m
Entah dia bisa bertemu dengan kirana atau tidak? Sudah di pastikan tidak mungkin. Karna mereka bertemu di fakultas
pagi saat mandi bersama Kirana." Pak, sudah sampai, " suara Roni m
epet banget Ron! " ucap Damar, Roni hanya tersenyum. Bapak
mang Damar lakukan ketika weeked. Waktu itu di manfaat
mpi? " Suara wanita men
sini? " tany