Kubalas Selingkuh Suamiku dengan Indah
selesai. Ia sibuk menyusun lembaran fotokopi dari kertas
masih berada di dalam dan melihat lurus ke depan, te
Rio melihat Anastasia mas
. Bapak sendiri bel
ada kerjaan,
kesusahan, ya. B
ud hati ingin membantu Rio, tapi sang dosen m
itu masuk mata kuliah wajib! Dan saya minta jangan pernah anggap remeh setiap mata kuliah yang saya ajarkan. Satu lagi, saya juga bukan tipikal dose
an hal yang sama. Jadi, bukan masalah jika kebijakan B
apal
ia merogoh tasnya dan mengambil bun
u l
o melihat bungkusan y
k Bapak." Sen
mahasiswi ini untuk tidak memberikan apapun padanya, karena memang
an kelas, tapi tiba-tiba Anastasia menarik tangan Rio dan memberikan bun
keluar kelas sambil meninggikan bung
ang itu!" teriak Anastasia diikuti senyuman dan lamba
gitu, ya." Gumam Rio balik badan, terkejut
Rio mengelus dada, melihat kanan-
ketemu, eh, ini udah yang kedua kali ya k
terima pemberiannya, mau aku balikin. Kebetulan, dia lintas jurusan da
an senyum sinis dan berl
io mencegah
tanya Dia
kan padaku?" Rio mendongakkan ke
nta
" sahut R
Diani tak kalah dingin dan
io dengan cepat meraih tangan
kuteriak!"
adang membuatnya kesal setengah mati ini, tapi di
kan tangan Diani dan agak bersalah setelah me
ucap R
sulut emosiku karena apa yang telah kau lakukan hari ini memb
ganmu, aku juga tak sudi berhubungan
*
menikmati spaghetti kesukaannya. Diawali dengan pagi y
dengan semangat membuka ponselnya dan mulai men
r apa ya ni orang?" gumam Ziva teru
telinganya, begitulah kebiasaan Ziva. Tak jarang kebiasaannya ini sering me
a, sih
al
i ujung telepon mengg
ahhhhh!!!
ngen banget aku tuh sama kamu. Om gimana ka
an. Masih ke to the po plus kaya ke
anget nggak balik ke Indonesia, te
," jelas Ziva hanya geleng-geleng kepala mend
ama sekali. Gimana kabar suam
ku nggak tahu karena semenjak menikah, kami udah lama
kin Zeva lagi sibuk, bukannya
balas
et klien kamu
juga kalau bukan karena kam
n Hugo pernah melihat desainmu
lomba yang di
ahasiswa internasional itu?" t
, pernah beberapa kali juga nanya sama aku soal kamu. Dia sempat tanya sama ak
ludah kasar dan tubuh lem
irnya sama tuan Hugo. Kupercayakan perusahaanku padamu. Oh, ya, satu lagi. Tuan Hugo masih puny
ngannya Hannah?
hubungan jika tuan Hugo sampai memintamu
annah telah memutus pembicaraan. Ziva sangat p
*
mengajar. Ia berjalan cepat kembali ke ruang dosen dan tak sengaja berpap
ling diam dan tak acuh. Arnold yang melihat sikap Rio dan Diani yang tak bi
ap Rio dan Di
para dosen senior, dan Arnold. Dosen narsis itu hanya tersen
Masih
Diani, meski ponselnya
uk ngerj
kesal dengan sikap Diani. Hingga akhirnya ia beranjak dari k
Nold." Rio menepuk
o?" ledek Arnold, sempat membuat Diani melirik tajam dan lirikan Dia
asi hati Diani dan Rio sangat je
au jalan ke kantormu, y
Rio segera menyalakan mobil da
hawatir tentang pertemuannya dengan sang papa malam ini, karen
kelaparan saat bertemu mas Rio nanti," uc
n menemuinya. Ziva yang telah siap segera
ng?" Tanya Rio saat menggengg
jawab Ziva menutupi
pikirkan?" Rio membel
eg-deg-an, kenapa papa
g? Papa itu kan orang tuamu, mertuaku,
ap
imana lagi, memang dari awal beliau tak suka padaku." Senyum ditunjukkan suami Ziva, t
rumah hari ini karena ada urusan mendadak?" Ziva
ng? Udahlah, kamu nggak us
akan ngomong macam-
Batin Ziva masuk ke mob
*
Ziva tiba di sebuah rumah mewah bergaya Mediterania putih den
egera membuka pintu gerbang tingg
malam, No
n, Rio yang awalnya biasa sa
hat rumah tersebut dengan tatapan marah, kesal,
tu mobil dan mengajak sang suami s
nangkan dir
langkan salah satu kakinya ditemani isapan cerutu Kuba,
" Rio dan Zi
ny
banyak urusan yang lebih penting!" suara keras Henda
sa mungkin datang cepat, tapi
ggak becus cari jalan alternatif kek, jalan tikus kek, ng
maksud dan tujuan baik. Kalau bukan karena Mas Rio yan
g telah kamu lakukan pada putriku, hah? Apa didikan keluargamu kamu ajarkan ke putriku? Kamu cuci otaknya, kamu doktr
apa nggak pernah bisa terima Mas Rio di tengah kel
kedua tangan di s
Atau karena pernikahan Ziva yang hanya digunadan Rio kompak s
ri, tak peduli apa yang akan dil
u, tapi tolong hargai Ziv
nya juga. Hernandi sedikit terkejut dengan sikap mena
hutang sama keluarga saya, Ziva juga nggak bakal saya nikahkan sama kamu! Dia la
ginjak rumah ini, selamanya!" Dengan penuh amarah, Ziva men
tara Hernandi melihat dengan mata nyalang dan penu
ng suami keparat! Sama
Cepat, aku sudah nggak tah
a, Sa
l ponsel yang disimpan di kantong celananya. Dengan suara dalam namun tega