PESUGIHAN BERUJUNG PETAKA
adi kacung di sini, jelas saja tetap melarat,"suara sinis Diah menghentik
melihat ibu mertuanya dan kakak ip
mi bisa belanja di sini?"
yang punya uang pasti bisa bel
g tubuh Farah, dan membuat Farah hampir jatuh, untung saja ada Wati, salah seorang karyawati di t
a Wati sambil merapikan m
u Ningrum dan Diah, karena Farah tak mau salah seorang karyawatinya keceplosan yang bisa
ng-utang koperasi kamu, enak banget ya punya utang d
emang dia berencana akan pulang dalam dua hari ke depan, di
atir, sebentar lagi saya akan pulang menun
saja karena jengkel bu Ningrum atau Diah akan mem
naknya, mana bos kamu biar aku adukan kelakuanmu,
u Farah a
Wati untuk tidak memberi tahu tentang
dapat uang dari mana, baru juga m
ya nggak minta sama kalian!" tegas Farah sambil
k bu Ningrum pergi. Farah tersenyum sinis melihat
dari utangnya?" tanya Wanto, salah satu penagih koperasi harian, sa
ngomong pedes begini, apa lagi saya
Bu, saya ini bekerja, tolong kerja sama
erapa?" tanya Farah tak mau be
ang baru di angsur d
up nggak?" Farah mengulurka
menerima lembaran-lembaran merah tersebut. Jar
masih dua juta dua ratus ribu, dan uang ini a
sudah lunas ya, besok jangan datang lagi
rima kasih banyak Bu!" Wanto menciumi
" Diah tiba-tiba datang dan ingin me
rampas saja, tanya sama bu
aya kan?" tanya Wanto, dia sen
des dan kasar, sudah beberapa kali dia menjadi ko
sini sebelum perampok datang!" seru Farah da
u Wanto membalas ucapan Farah da
at yang di rumah kelaparan!" Diah menghar
uang ya uang saya!"
i kami hanya makan mie instan tanp
engan saya apa?"
k yang enak untuk kami
ak kan kerja, bisa kan nyenengin diri se
udara nggak bisa di harapkan!" Di
rap, Mbak kan kerja, pakai
u Farah, oh
seorang penagih kope
tu sambil matanya mencar
gi, punya utang banyak kok
Toro?" tanya Fa
k kalau bu Farah nggak bayar lagi, bisa dipecat saya nanti
Pak?" tanya
ur sama sekali," jawab Toro dengan nada
saja nanti saya tambahi," ujar Farah sambi
lalu menghitungnya dengan hati-hati, mulutnya komat-kamit, sesekali dia menjulurkan lidah, dan menempelkan
juta enam ratus ribu, lha ini ada lima
berjalan mendekati pak Toro sambil menadahkan tangannya. Pak T
an anak pak Toro," ucapan Farah membuat pak Toro terperanjat, dia tak menyangka dapat r
, keluarga juga bukan!" bentak Diah emosi. Dia men
at anak dan istrinya," seru Farah samb
apa yang kamu hambur-hamburkan tadi?" tanya
uang kamu Mbak!"
ari mana? Kamu pasti menc
nya, dia tak mau menanggapi uca
ek," Herman tiba-tiba muncul dari luar,
rena keletihan, Farah merasa iba, tapi rasa ibanya menjadi be
g ke rumah sendiri, nggak bak
entak Herman keras. Diah tersenyum menang
alu digunakan," ucap Farah, matanya meli
ya Herman, matanya
pa, cuma menanggapi uca
tok
ya, utang begitu banyak uangn
k orang datang menagih utang, utang apa itu semu
Farah mendidih, namun dia beru
ja sehari-hari, karena uang dua puluh ribu dari abang
kakakku sebagai alasan
ng, tapi fakta!"
tok
misi
perdebatan mereka. Dengan langkah gontai Her
berbadan tegap dan berjaket cokelat tua, dia datang berdua
dan ada keperluan apa mencari ka
eberapa hari nggak dibayar, dia janji akan mengantar ke rumah bos kami tiap hari, tapi ini
i malu lho banyak tetangga yang suka ngomongin istri kamu karena banyak
asi Indah Sakti, tapi