icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PESUGIHAN BERUJUNG PETAKA

Bab 5 Mulai Bersekutu

Jumlah Kata:1736    |    Dirilis Pada: 20/08/2024

membayangkan kemewahan yang

disediakan oleh Aminah, tanpa sengaja Farah meliha

aku, apapun resikonya?" tanya Aminah me

Aku akan tunjukkan semua yang ku dapat nanti kepada orang-orang yang menyakitiku, terutama mas

mu siapkan diri kamu saja," ucap Amin

ong pinjami dulu ya, biasanya kan pakai mahar atau n

tu, sudah yuk kita makan dulu," ajak Am

n mewah milik Aminah. Berbagai hidangan enak terhidang,

ti mahal," ucap Farah sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ber

pa yang akan menghabiskan

puan yang berusia dua blas tahun dan delapan tahun. Mereka

an mas Minto serta mas Jatmiko," jawab Am

an bareng kamu?"

nting di meja ini sudah tersedia makanan, pokoknya kalau merasa lapar ya makan," jelas Aminah

nggak usah mikir macam-macam," ucap Aminah samb

s tinggal di rumahmu sendiri, terserah mau ngontrak dulu atau gimana, mudah-mudahan nggak pake waktu lama k

jualannya gimana

r belakangan, yang pentin

kamu Min?" tanya Farah, sebenarnya dia meras

a Far,yang penting kamu paham semua ad

ko kira-kira bisa nggak

juga, dalam setahun dia sudah buka empat cabang, semua tokonya besa

angan membantah dan jangan sesekali menyela bicaranya!" titah Aminah tegas, saat itu mereka s

a bantuanmu," ucap Farah, matan

h nangis? Cepat hapus

tar lagi aku bisa menunjukkan semua kepada m

emput kesuksesan," ucap Aminah sambil tersenyum

aya titip ini Ki' gitu, sesudah itu jangan ngomong apa-apa lagi kalau nggak dit

ngan Ki Wardoyo terbuka, Ki Wardoyo keluar diiringi

u sangat hitam dan menakutkan, tapi s

dengan sopan lalu keluar meni

mat kamit entah apa yang diucapkannya, setelah lelaki itu hilang dari pandangan, Ki

, jangan duduk sebelum Ki Wardoyo menyuruh duduk!

api hati berdebar Farah

arna hitam dan gelap, di kanan kirinya Farah melihat banyak sekali uang berse

ang dan emas, mereka sampai di sebuah ruangan yang

duk

ap, tanpa rasa takut ataupun ragu. Ki Wardo

n, Farah menyerahkan amplop y

i," ucap Farah se

yum tipis, lalu dia melemparkan a

Wardoyo yang dari tadi mena

a sampai ke teratak ini?" tanya

besar Ki," jawab Farah seperti ada

ya Ki Wardoyo sambil menatap Farah dengan tata

edia Ki," jawa

arah dagingmu satu, apa k

arah mantap, dia tak peduli

ang datang dengan wujud seperti su

ia Ki!" jawa

jen berupa kembang tujuh rupa, telur ayam kampung dan tembakau sir

u Ki Wardoyo tersenyum dan memejamkan matanya serta mulutnya

meletakkan telapak tangan kanannya di kepala Farah,

o dengan suara serak, kemudian lelaki berpakaian serba hijau itu mencelupkan jar

g yang menerjang tubuhnya, dan tahu-tahu dia berada di lorong berwarna hi

u kedatangannya, tanpa berkata apa pun, Aminah menggamit lengan Fara

ap Aminah ketika Farah baru keluar dari kamar mandi. Satu

g cantik? Mungkin kamu butuh kaca mata M

ang bener loh," celetuk Aminah sambi

au nggak salah di depan pasar induk ada kios kosong ya

sti butuh modal banyak ya

dipikir, aku bantu sampai kamu sukses, kita berjuang sam

k motor nggak?

erabot keliling nggak bisa naik

tasi kamu, kalau sudah mulai jualan kita sama-sama sibuk, jadi aku nggak bis

aman buat ke sana ke mari," Aminah menunjuk del

otor Min?" tan

Far, motor-motor itu buat para pekerja yang membutuhkan kend

lumayan juga ya," ucap Farah, saat itu mereka berada di s

yang pasti melimpah karena tempatnya strategis," ucap

mensuplai barang-barang di tokomu, dan sekalian c

aku menggajinya?" bola mata Farah me

pat orang pasti bertambah

ngontrak rumah sendiri atau tinggal

an mau bermain-main dengan

mungkin barang-barang mulai di antar, kamu butuh banyak karyawan

ri ini cantik banget," Aminah menggod

ucapan Aminah den

ng dikasih Ki Wardoyo di tempat yan

knya aku ucapkan terima kasih atas semua

ir, yang penting kamu bis

h sangat senang ketika melihat pengunjung y

para pengunjung sangat panjang, Farah mengambil

ng, tampak Diah dan bu Ningr

ada ACnya lagi, jadi betah berbelanja,"

menantu tak tahu diri itu bekerja di sini," kat

di kacung di sini, jelas saja tetap melarat," suara sinis Diah menghentika

mbak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka