PESUGIHAN BERUJUNG PETAKA
hina dan di caci maki oleh orang-orang di sekitarku, ap
annya
? Ny
ucapan Aminah, dia bingung
kita Min?" tan
kita, keluarga atau orang
makin bingu
pesugihan Far," akhirnya Aminah bert
ihan? Pak
kata pesugihan pasti ada
a membungkam mulut mereka yang menghinaku, bisa membayar semua utangku, dan bisa pu
ar di tangan Aminah sampai ke lengan, jari-jarinya penuh dengan cincin, bahkan jari telunjuknya
a harus dengan tekad dan niat ki
ebas dari semua utang-utangnya, ingin kaya seperti Aminah, ta
ng, nin
ruh dia masuk dulu," titah Aminah, dia berdiri s
ada orang datang to M
ar, berarti ada orang datang," sahu
ncet di luar tadi bunyi
imana aku bisa tahu kalau kamu datan
ada koperasi datang aku bisa tahu dan nggak usah keluar," ujar Far
rti aku, nggak ada lagi koperasi yang akan nyar
ong ni
ong ni
an aku ke sini lagi," ucap Farah tergesa-gesa, disam
ah, Farah langsung keluar d
ku mencet lonceng!" gerutu Herman ketik
pai lecet gara-gara lonceng,"
apek jagain anak-anak," titah Herman
gsung naik ke atas motor dan lan
" tanya Herman di sela-s
pa bahwa setahu suaminya tadi dia ke rumah Ami
tanya Herman dengan keras karena su
rus ditambah lima puluh ribu, katanya u
itu namanya
g, usahanya maju, dan emasnya banyak, kok bisa-bi
ayangkan tinggal di rumah besar seperti rumah Aminah, punya p
Farah asyik tersenyum sendiri sambil memeluk suaminya dengan erat, dia ta
strinya dengan suara keras,
, dia menoleh ke kiri dan ke kanan, dan
h sampai!" celetuk Farah sambil
hkan?" Herman tak terima sambi
nya Herman sambil
tadi belum sempat dipisahkan. Be
gak tahan," Farah berteriak
ilan motornya Mbak Diah," tanya Herman kepada Farah
dah buat belanja bulanan," sahut Fa
ja," sambung Farah lagi. Dia kadang merasa jengkel terhada
nyuruh pakai gajinya Diah, jadi orang itu mbok ya jangan p
ri berjualan perabot keliling suaminya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan Diah yang b
dah pinjam sama kita, sekarang giliran kita pinjam sama
kaya raya, hartanya nggak habis dimakan tujuh turuna
n, uangnya buat bayar sewa kios," ujar Herman menjelaskan,
-tiba muncul dengan pakaian rapi, dia selalu menomor satukan penampilan,tak
n pelan, dia yakin sebentar l
uhnya sekarang,cuma uang satu j
membantu saudaranya!" Diah mulai nyerocos,
ter ngatur uang pemberian suami, jad
itu numpang makan tidur di sini!" Diah masi
capek-c
kuu
ocehan Diah, dia menatap F
? Mbak punya gaji besar, tapi mbak pern
minyak, sayur, gas, sabun, listrik, mbak
ada sekarang, mbak mikir nggak,
Ini lho rumah peninggalan orang tuaku, kok bisa-bisanya mbak bilang aku
ar
ak
aa
n dengan wajah marah,tanpa membua
aik kamu ceraikan saja, ibu bosan mel
a, mbak muak hidup seatap dengann
arah Farah mendidih, sambil menyeka air matanya
juga! Dan setelah ini, kalian
itu kamu!" Bu Ningrum menghardik Fara
arus keluar?" Ucapan Farah ber
ng tua saya Bu, sertifikat
i rumah ini milik Herman!" Bu Ningru
rumah ini atas nama Mas Agung, Mas Herman
k, ibu kek, yang aku tahu uangnya harus ada sekarang!" peki
ak Diah, dia kan kakak
uga nggak sudi aku nolong orang yang nggak tah
beranjak mendekati Farah dan menjambak rambutnya,
h," tiba-tiba seorang lel
an, karena dia memang tak pernah
g juga selingkuhannya!"
tarkan ini," ucap lelaki itu menatap bu Ningrum dengan tajam, bu
yang menyuruh m
jawab lelak
ki itu, Farah baru mau menerima
u Diah setelah Farah mem
uat aku