icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Satu Atap Dengan Bos

Satu Atap Dengan Bos

Penulis: Najesa
icon

Bab 1 Utang Orang Tuaku

Jumlah Kata:1358    |    Dirilis Pada: 04/07/2024

ak

pemilik ruangan spontan mengangkat kepala, kening yang berkerut m

ingin, memandang tajam sang karyawan

rakhir berdiri tepat di depan meja kebesaran bosnya. "Pak, apa maksud dari semua ini?" tanyanya seraya menyimpan secarik kertas d

ngan ke sembarang arah. "Hm, tanyakan langs

agaimana bisa saya percaya pada ucapan bapak? Sementara

eringatan. "Jaga ucapanmu," bisik Gama kemudian berjalan tenang ke arah pintu

eli mengernyit, tetapi kemudian menggeleng. "Saya tidak peduli, saya hanya i

natap Anjeli kesal. "Dapat pekerjaan di perusahaan ini saja sudah sebuah keuntungan untukmu. Alih-ali

reputasi nomor s

rope

ng harus Anjeli syukuri. Jika bukan karena Gama mungk

ang tidak punya apa-apa. Beruntung Anjeli bisa langsung bekerja setelah lulus kuliah,

dil dan dipermainkan jika kontrak kerja

idak adil u

ke arah kursinya lalu duduk kembali di sana. "Karena kau sudah

embulat, "Apa

nggil bawahannya untuk masuk ke dalam

n ini melainkan sosok pria jangkung dengan setelan j

isi perusahaan nomor satu di negeri ini. Seseorang yang unggul, dengan kecerda

Praja

keberadaan Anjeli. Sebelah tangannya terangkat, menahan bawa

ni." Suaranya begitu dingin, siapa pun yan

dukkan kepala, lantas menutup pintu se

arah Anjeli yang masih setia berdiri di hadapan Pak Presdir. "Ayah, ada ses

annya di waktu yang tidak tepat?" Lalu ia tersenyum penuh makna ke arah Anjeli ya

dalah ayahnya sendiri, dan itu yang Gama rasakan sekarang. "Cukup

tampak puas setelah mengatakan kalimat yang b

kau g

ahnya katakan, Ghatan hanya bersikap s

seraya melirik Anjeli. "Jika tidak ada yang ingin kau katakan lagi ce

u, Ghatan kembali membuat

Kali ini wajahnya tampak lebih serius. "Dan s

Anjeli langsung memalingkan wajahnya dari senyuman mengerikan itu. Seny

erus menatapku

ama murka. Menatap

disiapkan di luar ruangan masuk bersamaan. Melindungi Ghatan

terus berontak. "LEPASKAN AKU! JANG

li s

tempatnya tak mampu untuk bergerak j

keluar da

h sekretaris pelaksana yang bertugas untuk Gama. Hal terakhir yang Anjeli lihat seb

kretaris itu dengan penuh pertanyaan. "Apa y

i, sekretaris-Sena-membawa Anjeli keluar

us aku sampai

*

ang harus kau bayar selama masa

osong, dia tidak habis pikir dengan pria tua bernama G

angnya orang tuaku melakukan apa sampai memiliki utang sebanyak itu?" Dia bertanya pada

nya. Selain itu, biaya sekolahmu dan kakakmu ditanggung oleh Prajanata. Belum lagi biaya hidup keluargamu." Jawaban Sena yang t

ah lulus kuliah dan mendapat pekerjaan hidupnya akan berjalan nor

i? Ia harus membayar utang-utang oran

apa pun, Anjeli mer

ada yang tidak beres. "Apa semua itu bisa disebut ut

i-tubi, Anjeli tidak da

u menginjak lantai kediaman Prajan

ah putu

ekerja di bawah pi

run, rasanya sesak

ma

akukan apa pun demi kekuasaan. Hal yang paling disenanginya adalah ketika ia bisa mengend

Bagaimana dia melihat Gama akan melempar guci ke arah

. "Bersabarlah, mungkin ini mem

bertahun-tahun orang tuaku bekerja di bawah Prajanata

a baik-baik saja, bahkan mereka member

ak tidak memiliki beban apa pun. Dan ayah yang adalah sopir p

g. "Apa aku harus tetap bekerja sebagai mesin

ua orang tuanya

n lepas dari

mber suara. Pria yang Anjeli lihat beberapa waktu lalu di ruangan pa

ak Gh

hlah de

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka