icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TULPA (Permainan Cinta)

Bab 3 Kelabu

Jumlah Kata:990    |    Dirilis Pada: 26/04/2024

U

Kel

kini sudah berguling-guling di atas kasurku dengan santainya. Aku hanya menghiraukannya, toh dia tidak mengangguk

jamkan mata, menahan malu. Dapat kurasakan, rasa panas menjalar hingga

kau menyetujui perkataanku bahwa pertemuan k

e sekeliling kamarku, mengal

ujarnya santai, membuatku mendengus. "Kau mempunyai sesuatu untu

da terdapat lima kue kering sisa jajan sekolahku. Kulempar ke arahnya, yang dengan sigap Kelabu tangkap. Kedua mata

bu jarang makan, sampai seperti itu? Kedua mataku terus bergerak, menilai sosok Kelabu. Mendengus, ketika mengingat

mulai menutupi netra indah itu. Ingin sekali aku mencukurnya. Mema

etika membacanya. Kau terlalu menjiwai setia

sik dengan buku kumpulan qoutes yang aku buat selama ini. Rasa malu kembali menjalar, tetapi akhirnya aku m

au ini apa?"

tipis. Beranjak menuju ke arahku yang duduk di

kan pandanganku dari sosok Kelabu yang kini berdiri di depanku dengan senyum menawannya. "

aku di sini

enghiasi kehidupanku yang abu-abu. Dan, saat ini juga aku mulai membuka kedua tanganku, menyambut kedatangan Kelabu. Mun

*

kemarin aku berikan, dapat kusimpulkan bahwa dia menyukai kue kering. Benar saja, saat melihat beberapa kue kering di tanganku, dia langsung berbinar dan merebutn

ok, sediakan kue kering lagi untukku," u

ingkahnya. Walau sebenarnya, di hatiku yang pali

kau datang la

datang ke sini!" uj

lasannya berada di sini. Karena aku, tidak membutuhkan semua itu. Aku sadar, aku membutuhkan Kelabu, karena itu aku akan

mu Kelabu?"

"Tanyakan saja pada pem

yang memberi na

mbersihkan dari sisa-sisa kue kerin

tahu," bala

atku bahagia. Mungkin karena tidak terima, dia membalas melemparkan boneka itu kepadaku. Tetapi, karena aku sigap menghindar, lemparannya melenceng

mu Kejora!"

kalau bisa

r pandang. Kuberi kode agar dia bersembunyi dan dia menurut. Setelah dirasa aman, aku m

nya. Sontak aku mengangguk. Dapat ku

esuatu dari mama 'Kan?" Sekali lagi aku menggeleng. Membuat mama mengangguk,

sekolah," ujar mama. Aku lagi-lagi mengangguk saja. Kututup pi

ng kepada mamaku. Tentu saja itu tidak mudah. Kup

h. Mamaku sudah

gekor di belakangku. Kami duduk berhadapan. Hening, tidak ada kalimat yang terlontar dari bibir kami. Ak

ya kamu tidur Kejora," ujar

enapa kamu tidak ikut ke sekolahku sa

rut dan segera beranjak menaiki kasurku. Kutatap Kelabu yang kini

sah kamu pikirkan

umannya. Tidak lama kemudian,

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka