icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kayungyun

Bab 5 Bagian 5 : Luka

Jumlah Kata:1354    |    Dirilis Pada: 25/04/2024

kecil, jadi hanya bisa melihat dari jauh bagaimana kuntilanak-kuntilan

s mendekati Sapto dan terus berusaha menyentuh Sapto. Sapto mengembuskan napas panjang dan meminta seseorang mengambilkan kaus tangan. K

ya. Awalnya ekspresi wajahnya biasa saja, tetapi lama kelamaan wajah Sukesi memerah dan keringat mulai bercucur

ng entah apa maknanya. Dengan kasar, Sasmito mengibaskan tangan Sapto yang menyentuh dahi Sukesi dan menampar

n. Dia menata napasnya dan

engan pria itu!" teriak Sasmit

ulu kekasih ibuku," jawab Ruk

ada satu pun kuntilanak Pasar Besar yan

eli. Mereka memandang ke arah Sapto yang juga

rlahan. Sapto mengangguk dan mundur, kemudian bertil

umaman. Sasmito memejamkan mata dan kemudian terduduk lemas. Napas Sasmito terlihat pendek-pendek dan cep

da beberapa ustadzah anggota tim ruqyah. Beberapa wa

i oleh Nyai Ratu. Kalian harus kami dapatkan dulu!" teriak Sukesi sambil

Ust! Ojo, Ust! (Jangan, lo, Ust! Jangan diambil. Nanti simbahnya meninggal. Aku tid

a. Dia mende

i memandang ke arah Sapto dengan m

Kami semua --mahluk halus-- suka melihatmu tidur, karena ada cahaya berkilauan dari pusarnya dan ada Pancason

k Sukesi pada Sapto.

" Sapto bal

aimana bisa? Sepertinya dulu banyak mahluk halus di dalam tubuhmu, kan?" tanya Sukesi dengan hati-hati

kamu sudah sangat sakti dan sekarang kamu bertambah sakti ... sepertin

rtaubat dan tidak lagi menggunakan kekuatan mahluk halus." Sapto tersen

orang dengan Pancasona, kan? Kenapa kamu keluarkan dia? Seharusnya kamu bilang padaku kalau mau mengel

selendang Nyai Rara Kidul, Adiningtyas dan Adiningrum. Cari saja, siapa tahu kalau

melotot tajam. Seketika Sukesi be

ta sedang ada di sini! Dia memi

bahkan tetangga Fatih pun berdatangan ke kamar Fatih. Mereka semua

uk setuju, kebanyakan karena memang tidak tahu harus berbuat apa melihat Fatih dalam

mbulannya, kita ganti baju Fatih dulu, ya, Pak?" tany

na ini? Tidak ada luka di pinggang Mas Fat

ka baju Fatih dan tidak menemukan segaris pun luka di tubuh Fatih, tetapi darah itu ter

bawa Fatih ke tempat lain

tikan bahwa memang tidak ada luka apapun pada tubuh Mas F

dugaan semua orang, tidak ada luka luar maupun luka dalam pada tubuh Fatih. Mereka meminta dokte

tanya Rahman pada dokter yang memeriksa

h mengeluh kesakitan, padahal tidak ada luka di tubuhnya. Saya baru kali ini menghadapi kasus seperti ini, Mas.

dengan putus asa, "mungkin kami hanya bisa membantu dengan membebat

rus berbuat apa lagi. Fatih terlihat lebih tenang, ketika dokter

aku, ya, Man?" bisik F

i bilang kamu mengalami kecelakaan, karena aku bingung mau bilang

karang," kata Fatih, "aku tidak mengerti apa terjadi padaku sekarang ini

Man. Oh ... Astaghfirullah. Rasanya perih sekali. Astaghfirullah ...." Fatih merintih dan dalam

ian Fatih adalah seorang pria sepuh berkacamata yang duduk di ujung ruangan sambil me

nap

itu ringan dan sangat lembut, tetapi efeknya sangat luar biasa, membuat Fatih merasa ten

epuh itu dan kemudian sebuah bayangan hitam berkelebat menyambar pria sepuh itu. Tubuh pria sepuh it

h

tenaga sambil mengulurkan kedua tanga

ahu kalau pria itu b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka