icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Look at Me, Elle

Bab 9 Abigail

Jumlah Kata:2060    |    Dirilis Pada: 06/04/2024

kin kau mel

lam mulut dengan menerima tatapan tajam kakaknya. Pria yang masih sibuk mengupas buah berwarna merah merona itu masih

a hidup berdua, Nath. Kau harus membagi perasaanmu pa

ti diriku juga, jadi lakukan apa saja yang menurutmu benar tanpa me

u. Bukankah kita ini saudara? Sebagai saudara

lai ke atas mangkuk kecil yang isinya beberapa potong buah segar nan manis itu. Membuan

ga sama-sama tahu betul bahwa kita ini dewasa. Sudah sewajarnya aku mengurus hidupku sendiri tanpa campur tanganmu

set. Leonathan sedikit mengingat wajah kesal Alice. "Dan satu lagi, untuk

untuk menjauhkanm

alik. Seolah-olah mendukungku dala

tu." Leonathan terkekeh begitu kata licik menggema, bersumber da

hanya tidak senang melihatku sibuk mencari wanitaku, sebatas itu sifat bodohnya. Kau tahu, dia

tidak akan be

akukan hal lain selain mereco

ngin sebelum dia meraih rokok dan menyalakannya dengan korek api elektrik di atas meja. "

engangguk dan tertawa, sebelum tangan kirinya mengarahkan pun

mbuatmu terlihat sebaga

cepta ke arah sang adik dan berakhir dengan duduk di depannya setelah menyerat kursi makan. Melihat k

Mengapa kau jadi be

rhasil menemukan wanitaku, aku akan meninggalkannya dan tidak mu

i itu, Nath?" Leonathan memukul lengan Leonardo tanpa aba-aba, dan pergi setelah melakukanny

u dengan wanita yang sudah membuatku gila hampir satu tahun ini?!" sahut Leonathan kencang dengan volum

Pria itu ikut berpikir, seperti Leonathan yang pikirannya kalut setiap hari. Namun, ya, dia selalu berusaha menangani dan itulah

sa mendampi

udah berkali-kali aku memintanya untuk menjauh dariku, maksudku, ak

ku melakukan ses

posisi tubuh menjadi tegak. "Sesuatu seperti apa? Kau tidak b

ntai wanitamu, kau pasti sudah heboh mencarinya dan berhenti memusingkan Alice. Sedangkan wanita itu, Alice tahu kalau

ang ingin k

sana. Tugasmu bukan hanya itu, kau juga harus memberikan Mixture Cafe pada Alice supaya dia bisa hidup tanpamu, dan tidak mengandalk

ya, setidaknya samp

ala ke atas dan bawah sebelum memasukkan sepotong apel ke dalam mulutnya. "Pikirkan saranku ini, apalagi kau membantu Alice tidak de

dari bibir Leonardo mengenai Brielle yang kemungkinan sudah pergi dari Bali, serta saran lain yan menyuruhnya untuk pergi dar

hasil menghadirkan anak dalam kandungannya ke dunia. Ya, Leonathan terus menemani Alice, sampai si penunggu cintanya itu benar-benar

an cuma Alice yang bahagia, terharu, dan merasa sangat lega setelah mendengar tangisan Abigail, namun teman-

yang di mana wanita itu tengah memberikan asupan gizi untuk sang bayi. Leonathan yang ikut masuk tak langsung menengok wajah cantik A

ak bisa terlal

ita itu tersenyum sembari mengelus-elus kening anaknya. "Selamat atas kela

" Leonardo menggeleng di saat Naomi tersenyum ke arahnya

kan Naomi yang tak memedulikan hanya menanggapi dengan anggukan kepala lalu mencari di man

emua. Pria itu fokus dengan anak buah yang ia punya di Jogja. Karena ia cur

memberitahu bahwa Brielle sudah tidak di Bali. Jadi ia memutuskan untuk mencari Br

di kuperhatikan kau terus saja menat

ggaman Leonathan. Ia bertanya dengan pandangan ke arah Alice yang nyatanya ikut penasara

irinya itu menoleh sekilas. "Ya, bisa dib

ng baru saja diterima, memberitahu bahwa pencarian Brielle belum membuahkan hasil. Bukan cuma di J

t pun, bahkan Leonathan yang mendengar hampir menoleh padanya. "K

dulu. Ini bukan waktu yang tepat untuk jujur. Ia harus merahasiakan pencarian diam-diam ini dari siapa pun. "Terserah kalian mengira aku

bokongnya di sana. "Jadi kau benar-benar sibuk memusingkan kafe?" tanya Alice sekali lagi dan Leonathan hanya mengg

muncul, ia bahkan berhasil membuat Leonathan menatap ke arahnya. "Ada Naomi

ar-benar beranjak dari tempatnya berd

usah kh

nutrisi untuk si kecil Abigail yang kini tengah tertidur. "Jadilah anak y

tu untukku?" tanya ibu dari anak

ai melotot dibuatnya. Sedangkan Leonathan yang sudah mengepalan tangan di

ada,

n di bibirnya. Alice menarik napas dalam-dalam ketika Leonathan memberikan penekanan dengan sua

mah Alice dengan dua tangan menggendong Abigail. Sangat hati-hati Leonathan melakukannya karena itu adalah kali pertamanya dia men

l menimang-nimang si bayi lucu tersebut yang mengerjapkan matanya berkali-kali dan diringi dengan mulut menguap.

h kuat, jadilah anak yang bisa mandiri seperti ibumu. Dia pasti bangga sudah melahirkan anak sepe

dari bibir Leonathan. Wanita itu tersenyum lebar dan perlahan-lahan menghampiri L

sang empunya. Menahan raut kesal, Leonathan berdeham. "Terima kasih Paman Nathan. Abigail past

selesai beberes m

awatir

dengan sahabatku sendiri,

inta Alice yang mengencangkan pelukannya di perut

on aku akan

ke

n melemparkan bibir ke pipi Leonathan, tapi ia ragu di saat tatapan tajam pria itu mengarah padanya, bahkan sebel

dan berlalu, ia menuju ke arah ruang tamu d

membiarkanmu s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ingin Lega2 Bab 2 Pergi3 Bab 3 Tamparan4 Bab 4 Cemburu 5 Bab 5 Mencurigakan6 Bab 6 Tidak Beres7 Bab 7 Pesan Panjang8 Bab 8 Leonardo Hardika9 Bab 9 Abigail10 Bab 10 Papa Abigail11 Bab 11 Bertemu12 Bab 12 Pertengkaran13 Bab 13 Masih Cinta 14 Bab 14 Gawat!15 Bab 15 Mengalir16 Bab 16 Putus17 Bab 17 Anakku18 Bab 18 Tidak Bisa!19 Bab 19 Peluk20 Bab 20 Bukan Salahnya!21 Bab 21 Mabuk22 Bab 22 Pengamat Cinta23 Bab 23 Pengamat Cinta 224 Bab 24 Salah Mendidik25 Bab 25 Tamparan Kedua26 Bab 26 Kejutan27 Bab 27 Kejutan 228 Bab 28 Pantai29 Bab 29 Topeng 30 Bab 30 Tolakan Halus31 Bab 31 Bersemu Merah32 Bab 32 Perlakuan Manis33 Bab 33 Harapan Kecil34 Bab 34 Milikku35 Bab 35 Kesempatan36 Bab 36 Satu Atap Seterusnya37 Bab 37 Ratu Gengsi38 Bab 38 Jatuh39 Bab 39 Kebohongan Pertama40 Bab 40 Pijatan Papa El41 Bab 41 Perjanjian42 Bab 42 Kebohongan Lagi43 Bab 43 Muncul44 Bab 44 Peringatan45 Bab 45 Panggilan Video46 Bab 46 Tidak Waras47 Bab 47 Balas Dendam48 Bab 48 Kaget49 Bab 49 Asli50 Bab 50 Tidak Bodoh51 Bab 51 Tantangan52 Bab 52 Wajib Dicurigai53 Bab 53 Interogasi54 Bab 54 Fakta55 Bab 55 Cengeng 56 Bab 56 Menawar Cinta57 Bab 57 Pacaran58 Bab 58 Pacaran 259 Bab 59 Pacaran 360 Bab 60 Pandangan Mantan61 Bab 61 Pandangan Mantan 262 Bab 62 Tanpa Brielle63 Bab 63 Leonathan Cemburu64 Bab 64 Kemarahan Brielle65 Bab 65 Pengusiran66 Bab 66 Marah Tapi Merindu67 Bab 67 Percuma 68 Bab 68 Hari Terakhir69 Bab 69 Menyusul70 Bab 70 Awas Kamu!71 Bab 71 Dikurung72 Bab 72 Bibit Playboy 73 Bab 73 Penasaran74 Bab 74 Mahkota75 Bab 75 Cari Ribut76 Bab 76 Ada Apa 77 Bab 77 Mencengangkan78 Bab 78 Ditelantarkan79 Bab 79 Ibu Gila80 Bab 80 Dalang81 Bab 81 Semua Gila82 Bab 82 Syarat83 Bab 83 Kabar84 Bab 84 Operasi85 Bab 85 Amnesia86 Bab 86 Keputusan Onard87 Bab 87 Pulang88 Bab 88 Perhatian89 Bab 89 Pura-pura90 Bab 90 Menguping91 Bab 91 Menyerah92 Bab 92 Kematian Alice93 Bab 93 Kematian Alice 294 Bab 94 Berbaikan95 Bab 95 Dijual96 Bab 96 Fitting97 Bab 97 Fitting 298 Bab 98 Buaya Albino Elle99 Bab 99 Tuyul Pengganggu100 Bab 100 Pernikahan